Tak hanya mahasiswa yang didorong untuk mengikuti pengabdian masyarakat (Abdimas), namun dosen-dosen di Universitas Budi Luhur (UBL) pun diwajibkan untuk melakukan kegiatan serupa. Salah satunya, melakukan pendampingan pada enam Koperasi Serba Usaha Budi Luhur Mandiri (KSUBM), yang didirikan oleh Pendiri Yayasan Pendidikan Budi Luhur Drs. Djaetun HS pada tahun 2015 lalu.
Upaya pendampingan yang dilakukan enam tim dosen Budi Luhur adalah dengan mengunjungi keenam koperasi tersebut, yakni di Gantiwarno, Prambanan, Jogonalan, Karanganom, Kebonarum, dan Manisrenggo-Klaten. Pendampingan dilakukan untuk menjawab minimnya pengetahuan pengurus KSUBM mengenai pengelolaan dan pencatatan, hingga pelaporan keuangan koperasi. “Oleh karena itu, kegiatan Abdimas ini bertemakan 'Pembekalan Akuntansi Koperasi Berbasis Teknologi Informasi' bagi para pengurus KSUBM Klaten,” ujar Direktur Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Budi Luhur Dr. Ir. Krisna Adiyarta, MT.
Sementara itu, pembentukan enam koperasi itu, sejatinya diharapkan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Untuk itu, Drs. Djaetun tidak segan-segan memberikan modal dasar bagi seluruh KSBUM sebanyak seratus ribu rupiah untuk setiap anggota koperasi. Sementara itu, jumlah setiap anggota koperasi berkisar antara 500 hingga 900 orang per KSUBM.
“Agenda kegiatan dimulai dengan memotivasi dan memberikan arahan kepada para pengurus agar lebih bersemangat dalam mengelola koperasi serta memperkenalkan system pencatatan, penyajian, hingga pelaporan data keuangan koperasi, baik secara manual maupun Excel. Banyak hal telah didiskusikan antara pengurus dengan tim dosen pendamping, di antaranya mengenai pengesahan AD/ART hingga rencana pengembangan usaha koperasi yang akan datang, berupa usaha jasa fotocopy, pengetikan, penjilidan, dan suplier alat tulis kantor ke berbagai sekolah terdekat,” tutupnya.
