Blue Bird Peduli Buka Kelas Ketrampilan Untuk Para Istri Pengemudi

Sukses menyelenggarakan kelas ketrampilan menjahit untuk para istri pengemudi Blue Bird Group beberapa waktu silam, program 'Blue Bird Peduli' kembali membuka kelas baru untuk meningkatkan keterampilan para istri pengemudi, yaitu kelas membuat kue.

Noni Purnomo, Vice President Business Development Blue Bird Group, yang sekaligus sebagai Koordinator Program 'Blue Bird Peduli' (tengah), saat menyelenggarakan program 'Blue Bird Peduli' untuk para istri pengemudi Blue Bird Group, pada Minggu (3/11) di Gedung Training Center Blue Bird Group, di kawasan Halim Perdana Kusuma, Jakarta.

Noni Purnomo, Vice President Business Development Blue Bird Group, yang sekaligus sebagai Koordinator Program 'Blue Bird Peduli' mengatakan, dipilihnya ketrampilan membuat kue karena sepertinya mudah dilakukan, namun sebenarnya butuh perhatian dan keahlian khusus untuk melakukannya.

“Membuat kue dan berhasil dengan mengikuti resep dan prosedur yang ada, pasti bisa dilakukan setiap orang. Namun rasanya belum tentu enak. Karena itu, yang perlu ditekankan dalam kegiatan belajar ini adalah menggali cita rasa yang khas, sesuai dengan segmennya,” terang Noni.

Noni menambahkan, jika kita bisa membuat satu jenis kue saja, dan ditekuni sampai memiliki keunikan dan cita rasa yang baik, maka itu bisa dijadikan sumber usaha baru. Selain itu, tentu saja bisa dikonsumsi sendiri sebagai jajanan murah dan berkualitas untuk keluarga.

“Kami sediakan semua sarana untuk belajar, mulai dari tempat dan peralatannya secara gratis. Yang menarik, instruktur dari program ini adalah pengemudi taksi perempuan Blue Bird Group, yakni ibu Tri Fatma, yang memang telah memiiki keterampilan dan sertifikat. Jadi program ini dari pengemudi perempuan untuk para istri pengemudi. Perusahaan hanya memfasilitasi saja,” terang Noni.

Sementara itu, Tri Fatma, pengemudi taksi taksi perempuan Blue Bird Group dari pool Narogong sendiri berpenadapat, bahwa apa yang dilakukannya semata-mata berbagi ilmu.

“Sebagai perempuan, selain sudah menjadi kodratnya menjadi seorang ibu, suatu saat kita juga harus siap bila menghadapi hal yang tak terduga, dan itu saya alami sendiri. Keterampilannlah yang membuat saya bisa tetap menafkahi keluarga, serta membiayai pendidikan anak-anak saya,” ucapnya memotivasi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)