“KOMUNITAS SAHABAT SPESIAL” LSPR

The Best Social Campaign

Indonesia’s Best Corporate Social Initiative 2017

Tak hanya dikenal sebagai kampusnya orang-orang komunikasi dan pemasaran, LSPR-Jakarta juga dikenal sebagai kampus yang memiliki kepedulian tinggi terhadap kalangan berkebutuhan khusus, tepatnya kepada para penyandang autisme. Sejak tujuh tahun lalu LSPR aktif menggelar program atau kegiatan terkait autisme, dengan program terbarunya “Komunitas Sahabat Spesial” yang digelar pada Mei 2016 hingga Januari 2017. Program ini diluncurkan untuk membangun kepedulian serta pengetahuan masyarakat menengah ke bawah tentang individu autistik. Dipilih nama “Sahabat Spesial” untuk program ini, karena LSPR ingin mengapresiasi anggota komunitas yang bersedia menjadi sahabat spesial bagi para penyandang autistik beserta keluarganya.

Ada sejumlah tantangan yang dihadapi tim LSPR dalam mengeksekusi program ini. Pertama membuka mindset kalangan menengah bawah tentang pentingnya memahami individu autistik. Kedua, membawa anggota “Komunitas Sahabat Spesial” masuk ke kalangan menengah ke bawah yang memiliki anak autistik. Ketiga, membangun kesadaran kepada lingkungan akan keberadaan individu autistik. Keempat, membangun kesadaran orangtua yang memiliki anak autis. Kelima, pendanaan bagi operasional komunitas.

Target utama dari program “Komunitas Sahabat Spesial” adalah masyarakat menengah ke bawah di area Jakarta yang belum memiliki pemahaman akan individu autistik; serta orang tua yang memiliki anak autis yang harapannya dapat menjadi penyampai pesan kepada lingkungan yang luas.

Langkah awal yang dilakukan adalah memilih SDN 18 Slipi-Jakarta sebagai lingkungan yang akan dikunjungi Komunitas Sahabat Spesial. Dipilihnya sekolah tersebut karena saat ini SDN 18 Slipi memiliki 50 siswa autis. Bentuk kegiatan yang dilakukan Komunitas Sahabat Spesial adalah mengajak anggotanya—yang dalam hal ini mahasiswa—untuk menjadi relawan dalam hal memberikan bimbingan belajar bagi siswa berkebutuhan khusus. Kegiatan lainnya adalah mengajak orang tua yang memiliki anak autis untuk berbagi pengalaman mereka kepada orangtua siswa berkebutuhan khusus yang ada di SDN 18 Slipi. Mendengarkan kisah langsung dari orang yang bernasib sama, diharapkan dapat memperkecil penolakan akan kedatangan komunitas.

Melalui program ini, komunitas juga melakukan pemberdayaan guru-guru di sana untuk menyampaikan pesan dan pemahaman kepada orangtua lainnya yang tidak memiliki anak autis, termasuk, mencari donatur, baik dalam bentuk bantuan dana maupun bantuan alat belajar bagi mereka yang berkebutuhan khusus—untuk memberikan kenyamanan bersekolah bagi siswa berkebutuhan khusus.

Juri M. Gunawan Alif, Ketua Indonesia CSR Society, menilai kampanye ini konsepnya berkesinambungan, dan relevan. Sedangkan juri Indira Abidin menilai program ini konsepnya unik, namun one way. (Dwi)

Tags:
lscaa LSPR markom

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)