MIX.co.id - Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), per Agustus 2021 lalu, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) nasional yang berasal dari lulusan SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) mencapai sekitar 11,13%. Guna membantu program pemerintah dalam menekan angka tersebut, Sharp Indonesia kembali menggelar program Corporate Social Responsibility (CSR) “Sharp Class” di Kota Bandung, pada awal tahun ini. Selain itu, Sepanjang 2022, Sharp berencana menggelar Sharp Class ke berbagai kota, antara lain ke Kota Lampung pada Februari mendatang.
Sharp Class merupakan sebuah program pendampingan dan pelatihan yang diberikan oleh teknisi professional dari Sharp Indonesia kepada siswa-siswi SMK guna mempersiapkan mereka menjadi lulusan yang unggul dan memiliki kompetensi yang sesuai dengan dunia industri.
“Sharp Class merupakan salah satu upaya kami membantu upaya pemerintah setempat dalam menekan angka pengangguran. Melalui kehadiran para teknisi-teknisi andal Sharp, kami berharap para siswa-siswi ini dapat menerapkan standar kerja professional bertaraf internasional. Kami akan melakukan seleksi dan memberikan kesempatan bagi siswa-siswi berprestasi pada program ini untuk bergabung bersama dengan tim customer satisfaction Sharp Indonesia,” papar Pandu Setio, Sr. PR & Brand Communication Manager Sharp Indonesia.
Sebelumnya, Sharp Class telah hadir di beberapa kota Indonesia seperti Banda Aceh, Palu, Denpasar, dan 10 kota lainnya. Program Sharp Class ini juga telah meluluskan lebih dari sekitar 570 siswa siswi SMK, yang sebagian telah diserap oleh beberapa perusahaan, termasuk Sharp Indonesia.
Di kota Bandung, Sharp Class digelar di SMKN 4 Bandung. Kegiatan Sharp Class secara resmi dibuka dengan dilakukan seremoni penandatanganan MoU kerja sama bertempat di SMKN 4 Bandung (14/1). Sharp Indonesia diwakili oleh Ronald R. Huwae selaku General Manager Customer Satisfaction, sementara SMKN 4 Bandung diwakili oleh Agus Setiawan selaku Kepala Sekolah, serta disaksikan oleh pejabat Diknas setempat.
“Bangga sekali rasanya sekolah kami terpilih untuk menjadi salah satu sekolah binaan Sharp Indonesia. Saya berharap melalui kegiatan ini dapat meningkatkan kompetensi siswa–siswi kami dan siap saing di dunia kerja setelah lulus nanti,” ungkap Agus.
Guna membekali proses belajar mengajar, Sharp Indonesia menyediakan unit produk berupa Android TV 42”, speaker active, serta peralatan praktik yang diserahkan kepada perwakilan sekolah pada saat seremoni. Bantuan ini nantinya dapat digunakan untuk menunjang kegiatan praktik yang akan dilakukan selama pendampingan.
Dalam rangkaian program CSR tersebut, Sharp akan memberikan materi yang beragam sebagai pelengkap kurikulum yang telah diberikan pihak sekolah. Mulai dari teori, praktik langsung, hingga pelatihan koordinasi di dunia professional, sikap dan perilaku serta kepemimpinan.
Menurut Ronald, saat ini teknisi tidak hanya membutuhkan kemampuan untuk praktik, namun harus mengerti pola komunikasi dan membantu mengarahkan konsumen. “Merupakan sebuah tantangan baru bagi kami, di mana saat ini kami tidak hanya mengajarkan materi utama dari kelas, namun turut membentuk perilaku dan sikap yang profesional di lapangan. Di luar hal-hal teknis dan teoritis, kami merasa perlu membekali mereka dengan teknik komunikasi dan leadership yang tepat, serta menggambarkan kondisi dunia kerja saat ini. Harapannya, melalui strategi ini, para pelajar ini mampu menjadi teknisi yang andal, tangguh, dan cepat tanggap terhadap kebutuhan konsumen saat ini,” ucapnya.
Sepanjang 2022 ini, Sharp berencana menggelar Sharp Class ke berbagai kota, antara lain Kota Lampung pada Februari mendatang.