Donasi WearingKlamby untuk Korban Bencana di Sulawesi

Merek modest fashion lokal, WearingKlamby, memutuskan untuk mendonasikan seluruh penjualan dari koleksi Scarf Sulawesi Series batch pertamanya kepada korban gempa di Sulawesi. Koleksi Scarf Sulawesi Series batch pertama ini rencananya akan dirilis pada akhir Januari 2021.

Selanjutnya, hasil penjualan koleksi Scarf Sulawesi Series batch pertama akan didonasikan melalui platform Kitabisa.com. Sebagai mitra, Kitabisa.com akan menyalurkan dan mendistribusikan donasi tersebut kepada masyarakat yang terkena dampak bencana di Sulawesi.

Diungkapkan Creative Director WearingKlamby Nadine Gaus, donasi ini sebagai wujud kepedulian sekaligus empati WearingKlamby kepada masyarakat Indonesia yang tengah dilanda musibah. Pada awal tahun 2021 ini misalnya, selain kasus Covid-19 yang terus meningkat, Indonesia juga harus mengalami musibah seperti kecelakaan pesawat Sriwijaya Air, longsor di Sumedang, banjir di Kalimantan dan Manado, serta gempa di Sulawesi.

Sebenarnya, WearingKlamby sudah berencana sejak jauh-jauh hari untuk meluncurkan Sulawesi Series. Rencananya, untuk batch pertama Sulawesi Series, WearingKlamby akan merilis koleksi Pinisi Scarf pada 23 Januari 2021 melalui website www.klamby.id.

"Bencana alam yang terjadi belakangan ini meninggalkan duka mendalam di hati kami. Meski tidak bisa berbuat banyak untuk saudara-saudara kita di Sulawesi, kami berharap niatan tulus ini bisa diterima dengan baik," harapnya.

Sebagai mahakarya terbaru WearingKlamby, diterangkan Nadine, koleksi Scarf Sulawesi Series ini mengusung tema kekayaan maritim Pulau Sulawesi. Pada koleksi ini akan tersaji pola yang menggambarkan Kapal Pinisi, sisik ikan, serta ombak. “Semua itu akan menjadi tiga elemen utama yang menghiasi setiap lembar Scarf dari koleksi Sulawesi Series ini,” katanya.

Pemilihan tiga elemen tersebut, karena Kapal Pinisi merupakan simbol dari kekayaan budaya masyarakat Sulawesi. Sejak tahun 1500-an, Kapal Pinisi telah berperan penting bagi kegiatan transportasi maupun bisnis Suku Bugis. Selain itu, pola sisik ikan sebenarnya merupakan representasi dari penamaan Kapal Pinisi itu sendiri.

“Menurut tradisi masyarakat Sulawesi, Kapal Pinisi diambil dari kata ‘binisi’, atau sejenis ikan kecil yang dikenal lincah dan tangguh. Sementara pola ombak merupakan lambang kekuatan dari para pelaut yang berhasil menerjang ombak lautan yang ganas,” ia menjelaskan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)