Eksekusi
Konsumen dapat langsung memilah dan membuang sampah kemasan berbasis kertas (kemasan karton, kertas dan kardus) dan non kertas (botol plastik, kaleng minuman, botol kaca, sachet dan kantong plastik) di Dropping Box terdekat. PRAISE dan Waste4Change memastikan bahwa seluruh proses pengumpulan, pengangkutan hingga pengelolaan sampah akan tetap terbagi sesuai dengan pemilahan sampah di Dropping Box.
Sampah kemasan yang terkumpul akan diangkut oleh mitra Waste4Change secara berkala dan disalurkan kepada sejumlah mitra Bank Sampah dari Dinas Lingkungan Hidup untuk disortir dan dipilah. Setelah pemilahan, kemasan yang dapat didaur ulang akan disalurkan ke pabrik daur ulang, sementara residu (bahan yang tidak dapat didaur ulang) akan diserahkan ke mitra pengolah dari Waste4Change sehingga sampah kemasan yang terkumpul tidak akan berakhir di landfill (TPS maupun TPA) untuk meringankan beban penumpukan sampah di kedua lokasi tersebut.
Menurut Sano, demikian pendiri Waste4Change ini biasa disapa, tugas Waste4Change adalah membangun sistem dan memastikan semua SOP (Standard Operating Procedure) berjalan dengan baik, termasuk berkomunikasi dengan publik tentang Dropping Box. “Kami mengedukasi masyarakat melalui infografis menarik yang tercantum pada desain Dropping Box maupun komunikasi berkelanjutan melalui social media ataupun channel komunikasi lain seperti Whats App Group, yang sejauh ini lebih efektif dan to the point,” imbuhnya.
‘‘Inisiatif Dropping Box telah mendapatkan dukungan penuh dari KLHK RI dan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta. Kami percaya solusi ini dapat menciptakan sebuah sistem pengelolaan sampah kemasan holistik yang berfokus pada pemilahan, pengangkutan, dan pengelolaan sampah dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat menuju pemulihan limbah produk kemasan yang berkelanjutan,“ pungkas Sinta.