Enam Tahun Program We See Equal, P&G Petik Output dan Outcome Signifikan

MIX.co.id - Enam tahun berjalan, P&G dan Save the Children terus melakukan inovasi program “We See Equal”. Tiga fase program yang telah yang dijalankan, terlihat memberi output dan outcome yang signifikan.

Wee See Equal (WSE) merupakan program kolaborasi antara P&G Indonesia dan Save the Children yang sudah berjalan sejak 2018 dan dijalankan di Kab.Bandung dan Kab.Cianjur Jawa Barat. Program ini bertujuan untuk membentuk lingkungan setara, positif gender dan aman.

Sepanjang enam tahun perjalanan, program telah melalui tiga fase goal kegiatan. Fase pertama (2018-2020) P&G memberi penguatan sistem dan kapasitas sekolah, serta edukasi bagi para siswa, guru, orang tua dan komunitas. Selain itu, mereka juga mengembangkan dan menerapkan SOP (Stadard Operating Procedure ) Pencegahan dan Penanggulangan Kekerasan di lingkungan sekolah. Juga pemberian Modul Choice yang mengajarkan pengembangan karakter positif pada anak-anak di sekolah wilayah dampingan.

Selanjutnya pada fase kedua (2020-2022), program WSE memperluas cakupan dengan memberikan edukasi pada orang tua dan pengasuh anak mengenai pola asuh yang positif di rumah. Tujuannya agar anak menerima pembelajaran terkait positif gender, baik di rumah maupun di sekolah.

Setelah sukses fase pertama dan kedua, sekarang WSE masuk fase ketiga (2022-2024). Pada tahap ini, program WSE memasuki tahapan sosio-ekologis yang tidak hanya fokus di lingkungan sekolah, dengan anak, guru, dan orang tua. Tetapi juga menjalin kerjasama dengan masyarakat luas di luar lingkungan sekolah sehingga membentuk lingkungan yang setara, positif gender, dan anak-anak. Agar mereka dapat tumbuh kembang untuk meraih kehidupan yang lebih berkualitas. Dan saat ini, masuk pada fase keempat program, P&G dan WSE tengah melakukan evaluasi dan merancang fase lanjutan keempat.

“Kami bersyukur atas apresiasi dan dukungan pemerintah terhadap dampak positif program We See Equal dengan perluasan program ke 50 sekolah di Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Bandung. Kolaborasi antara P&G, Save the Children dan pemerintah ini menunjukkan kekuatan dari aksi kolektif. Dan ini menjadi bukti apa yang bisa kita capai ketika bekerjasama untuk menciptakan dunia yang lebih baik bagi anak-anak kita,” papar Presiden Direktur P&G Indonesia Sarananthan Ramaswamy dalam kunjungan ke sekolah binaan SWE di Cianjur, Jumat (8/3/24) kemarin.

Output dan Outcome WSE

Menimpali pernyataan Ramaswamy, Helmy Halimudin, Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur selaku pihak pemerintah kemudian memaparkan output outcome yang telah dicapai dalam pelaksanaan tahap demi tahap program tersebut.

Sejak dinisiasi dari tahun 2018 hingga Desember 2023, jelasnya, program WSE telah berhasil memberdayakan 26.998 anak, 1.874 guru, dan 2.990 orang tua. Pencapaian itu tidak terbatas pada lingkup sekolah, melainkan juga melibatkan komunitas secara luas. Antara lain perluasan cakupan ke 11 desa, yang melibatkan 551 tokoh masyarakat, 77 staf pemerintah, dan pembentukan 11 forum anak di bawah bimbingan WSE.

“Melihat dampak positif program ini, pemerintah mengambil inisiatif untuk mereplikasi dan mempromosikan modul WSE ke lebih banyak sekolah. Tetapnya ke 20 sekolah di Kabupaten Cianjur dan 30 sekolah di Kabupaten Bandung,”imbuhnya.

Pencapaian lain adalah pemberian dukungan kepada para pemimpin desa dalam membentuk forum anak. Keunikan forum ini adalah bahwa mereka dipimpin oleh anak-anak sendiri, dan difasilitasi oleh anggota masyarakat yang sudah dewasa. Di dalam forum tersebut, anak-anak bisa menyuarakan kebutuhan dan ide-ide mereka, terutama yang berkaitan dengan kesejahteraan mereka.

Tono Hartono, Kepala Sekolah salah satu SMP di Cianjur yang menjadi binaan WSE mengakui, sejak adanya program WSE banyak perubahan positif dari para siswa. Mereka tidak hanya semakin paham kesetaraan gender, tapi juga melibatkan diri secara aktif dalam menciptakan lingkungan sekolah yang aman, dan dipenuhi dengan nilai-nilai kesetaraan untuk setiap anak.

“Kami sangat merasakan, semua warga sekolah juga semakin paham tentang pentingnya untuk tidak saling melakukan perundungan kepada siapapun. Kami terapkan edukasi ini dengan harapan tidak hanya memperkaya pengalaman siswa, tapi juga memberikan wawasan baru kepada orang tua dan guru. Juga memberikan inspirasi yang membawa perubahan positif bagi masa depan pendidikan anak-anak di tanah air,” paparnya.

Salah satu outcome nyata dari program WSE adalah tampilnya Hasna, salah seorang anak binaan WSE sebagai salah satu delegasi “Women Deliver Conference” di Rwanda pada bulan Juli 2023. Konferensi itu diikuti 6.300 peserta secara langsung dan lebih dari 200.000 peserta virtual dari berbagai negara. Dalam kesempatan tersebut, Hasna diberi kesempatan untuk berbagi pembelajaran dan kisah dampak selama keterlibatannya di WSE.

(PENULIS: BINTARI)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)