Pada survei internal yang dilakukan DANA tahun lalu mengungkapkan, 74 persen UMKM perempuan kesulitan mengakses pasar, sebanyak 57 persen mengalami hambatan dalam meningkatkan keterampilan, dan 51 persen kesulitan membangun jejaring. Tantangan lain meliputi kurangnya mentoring hingga literasi digital.
“Melalui SisBerdaya dan DisBerdaya, kami berkomitmen untuk memperluas akses terhadap teknologi, inklusi dan literasi keuangan, dan pendampingan bisnis demi meningkatkan daya saing UMKM,” tandas Olavina Harahap, Direktur Komunikasi DANA.
Peserta yang mendaftar program SisBerdaya & DisBerdaya 2025 akan diseleksi, dan 180 peserta teratas akan mengikuti program pendampingan dan pelatihan secara daring sebelum mengirimkan proposal bisnis. Bagi 30 peserta dengan proposal terbaik akan mendapatkan pendampingan intensif secara luring di Jakarta.
Babak grand final yang akan dilaksanakan di bulan Agustus 2025. Selain pelatihan dan pendampingan bisnis yang telah didapatkan, para pemenang berkesempatan untuk mendapatkan hadiah dengan total mencapai Rp750 juta.
Sejak pertama kali diluncurkan pada 2023, SisBerdaya dan DisBerdaya diikuti total lebih dari 4.500 pelaku UMKM di Tanah Air.
Program memberikan dampak signifikan bagi pelaku UMKM, diantaranya kapasitas produksi finalis meningkat 126 persen dan pendapatan juga meningkat 113 persen. Sebanyak 99 persen partisipan merasa bisnisnya terbantu oleh pendanaan melalui program ini. ()
