Inisiatif Anlene untuk Ciptakan Lansia yang Sehat, Aktif, dan Bahagia

Menyambut Hari Lanjut Usia Nasional 2021, Fonterra Brands Indonesia, melalui Anlene, berkolaborasi dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (PEROSI), dan komunitas lansia melakukan pemberdayaan peran dan potensi lansia. Kolaborasi ini juga mengajak masyarakat untuk mendukung lansia agar mencapai kehidupan yang sehat, aktif, dan bahagia.

Diungkapkan Rhesya Agustine, Marketing Manager Anlene Fonterra Brands Indonesia, bertepatan dengan Hari Lanjut Usia Nasional 2021, Anlene menggelar rangkaian kegiatan yang diselenggarakan mulai 25 Mei hingga 29 Mei 2021. Rangkaian program ini untuk memberdayakan peran dan potensi lansia.

"Rangkaian kegiatan ini juga merupakan bagian dari gerakan 'Ayo Indonesia Bergerak' yang diluncurkan sejak 2018 lalu. Objektifnya, untuk menunjukkan dukungan Anlene terhadap upaya pemerintah melawan sedentari dan mendorong masyarakat Indonesia untuk lebih aktif, terutama bagi lansia. Kami percaya, untuk mewujudkan lansia yang sehat, aktif, dan bahagia bisa dicapai dengan sinergi antara pemerintah, organisasi profesi, organisasi masyarakat, serta pihak swasta seperti Anlene,” yakinnya.

Rangkaian kegiatan yang dihadirkan di antaranya, Webinar “Rahasia Sehat & Aktif di Usia Emas” bersama Yayasan Indonesia Ramah Lansia; Webinar “Life Begins at 50” bersama Pamella Supermarket & Radar Jogja; WhatsApp Class: “Menjaga Gerak Aktif di Usia Emas” bersama Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga & Ahli Gizi; serta Webinar “Negara Hadir untuk Lansia” bersama Komunitas Lansia Sejahtera Surabaya.

Dituturkan dr. Riskiyana Sukandhi Putra, M.Kes, Direktur Kesehatan Kerja dan Olahraga, Kementerian Kesehatan RI, “Usia Harapan Hidup (UHH) diperkirakan akan terus meningkat, dan menyebabkan jumlah penduduk lanjut usia akan bertambah. Saat ini, kelompok usia lanjut di Indonesia telah berada di atas 7 persen dari total keseluruhan penduduk. Jika angkanya sudah mencapai 10 persen, Indonesia akan berubah menjadi negara dengan struktur penduduk tua (ageing population).”

Lebih jauh ia menerangkan, kondisi lansia yang sehat, bugar dan produktif ditentukan salah satunya oleh aktivitas fisik yang dilakukan secara Baik, Benar, Terukur, dan Teratur (BBTT) sejak usia dini. Pada 2017 lalu, pemerintah telah menerbitkan Inpres nomor 1 tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS). Hal ini untuk mendorong masyarakat Indonesia melakukan pembudayaan aktivitas fisik, menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), pola makan gizi seimbang, dan deteksi dini penyakit agar masyarakat Indonesia sehat, bugar, dan tertap produktif di Usia Lanjut.

Sementara itu, ditegaskan dr. Bagus Putu Putra Suryana, SpPD-KR, Ketua Umum Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (PEROSI), orang dengan usia lanjut memiliki risiko berbagai ancaman penyakit tidak menular seperti jantung, stroke, dan lainnya, termasuk osteoporosis. Osteoporosis masih menjadi masalah global yang berkembang, lebih dari 10 juta orang di seluruh negeri diperkirakan menderita osteoporosis.

"Lansia adalah salah satu kelompok risiko Osteoporosis karena seiring bertambahnya usia kita kehilangan lebih banyak kepadatan tulang. Jika kehilangan kepadatan tulang terjadi secara terus menerus akan menyebabkan osteoporosis sehingga berisiko mengalami patah tulang," lanjutnya.

Merujuk data dari World Health Organization (WHO), 50% kejadian patah tulang disebabkan oleh osteoporosis. "Untuk itu, investasi kesehatan tulang, sendiri, dan otot agar tetap kuat merupakan tujuan yang penting dilakukan setiap orang dengan usia berapapun, untuk memastikan kesehatan secara menyeluruh di setiap tahap kehidupan," pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)