Inisiatif Mowilex dalam Menjalankan Praktik Bisnis Berkelanjutan

MIX.co.id - Menjalankan praktik bisnis berkelanjutan menjadi komitmen PT Mowilex Indonesia sejak hadir pada 1970 silam. Dikenal sebagai produsen cat berbahan dasar air pertama buatan Indonesia, sejak 1970 hingga kini Mowilex telah berinisiatif untuk menghentikan produksi cat kayu dan besi yang mengandung timbal di atas 90 ppm.

Presiden Direktur Mowilex Niko Safavi, dalam acara yang digelar secara virtual, “Paparan timbal merupakan masalah kesehatan masyarakat yang utama. Mowilex telah menginvestasikan waktu dan sumber daya yang signifikan untuk mengatasi bahaya tersebut.”

Setelah memproduksi cat berbahan dasar air, sejak tahun 2019, Mowilex menghentikan produksi Cat Kayu dan Besi yang mengandung timbal dan menggantinya dengan bahan pewarna organik. Inisiatif ini menjadikan Mowilex berada satu tahun lebih awal dari target penghentian yang ditetapkan oleh Aliansi Global untuk Menghilangkan Cat Bertimbal.

“Meskipun pandemi Covid-19 memperlambat kemajuan secara global, Mowilex tetap berkomitmen untuk melindungi keluarga di Indonesia dan bumi ini dengan memfasilitasi penukaran produk Mowilex Cat Kayu dan Besi yang diproduksi sebelum tahun 2019,” lanjutnya.

Sementara itu, Aliansi yang diorganisir oleh WHO dan Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa, melaporkan bahwa 79 negara telah menetapkan batasan yang mengikat secara hukum untuk produksi, impor, dan penjualan cat bertimbal per Desember 2020. Batasan tersebut bervariasi di tiap negara, 90 ppm di Amerika Serikat, 100 ppm di Swiss, serta 1.000 ppm di Australia dan Selandia Baru.

Saat ini, Indonesia masih memiliki batas fakultatif 600 ppm, meskipun menurut informasi yang diperoleh dari situs web Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, rencananya akan ada rancangan Standar Nasional Indonesia (SNI), tentang mainan anak, eco-label, serta cat emulsi, dan ambang batas kandungan timbal yang akan ditetapkan, yakni sebesar maksimal 90 ppm.

Diungkapkan Direktur dan Kepala Riset dan Pengembangan Produk Mowilex Novina Tjahjadi, “Bahan alternatif pengganti timbal untuk cat pelapis kayu dan besi lebih mahal, namun mengikuti batas aman untuk pelanggan adalah prioritas Mowilex. Dengan demikian, kami memilih untuk mengembangkan formula baru yang sesuai dengan ambang batas aman (yaitu di bawah 90 ppm) tanpa mempengaruhi kinerja dan kualitas produk. Untuk itu, langkah kami berikutnya adalah menukar sisa produk Mowilex Cat Kayu dan Besi yang diproduksi sebelum tahun 2019, dimana masih mengandung timbal di atas 90 ppm.”

Pada kesempatan ini, Mowilex menggelar kampanye “Mowilex Pasti Aman”. Pada kampanye ini, Mowilex menyasar para mitra toko dan distributor. Mereka diajak untuk mengajukan penukaran produk Mowilex Cat Kayu dan Besi yang diproduksi sebelum tahun 2019, mulai dari 1 September 2021 hingga 31 Desember 2021.

“Toko dan distributor yang memiliki produk Mowilex Cat Kayu dan Besi formula lama di toko atau gudang, mereka dapat menukarkan dengan mengunjungi situs mowilexpastiaman.mowilex.com. Program penukaran ini dilaksanakan secara nasional dan tanpa adanya biaya alias gratis,” paparnya.

Sementara itu, Mowilex Cat Kayu dan Besi yang telah ditukarkan oleh toko dan distributor, ditambahkan Niko, nantinya akan dimusnahkan. Untuk memusnahkannya, Mowilex telah bekerja sama dengan pengangkut dan pengelola limbah B3 yang memiliki izin dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia selama puluhan tahun dan akan menggandeng mitra yang sama.

Inisiatif Mowilex ini mendapat apresiasi dari Asosiasi Produsen Cat Indonesia (APCI). Kampanye ini dinilai menjadi tonggak untuk mendorong perusahaan cat lain untuk memiliki kesadaran serupa. “APCI sangat mengapresiasi langkah Mowilex sebagai perusahaan cat pertama yang memfasilitasi penukaran produk untuk kategori cat pelapis kayu dan besi bertimbal di atas 90 ppm. Semoga langkah awal ini dapat diikuti oleh perusahaan cat lainnya demi keamanan konsumen serta lingkungan,” ucap Ketua APCI Kris Adidarma.

Inisiatif lainnya yang juga dilakukan Mowilex adalah membantu menyelamatkan 65.000 hektar hutan di Rimba Raya Biodiversity Reserve di Kalimantan, rumah bagi 105.000 orangutan Kalimantan yang terancam punah. Mowilex juga mendukung perlindungan hiu paus yang terancam punah di kawasan lingkungan laut sensitif di Sumbawa.

Selain itu, Mowilex juga bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, menggelar program menanam 50.000 pohon, termasuk 5.500 pohon bakau yang sudah melindungi garis pantai dan menangkap karbon di Bali dan Purwakarta. “Perusahaan berkomitmen dengan segala upaya untuk mengurangi penggunaan kemasan plastik sekali pakai sebesar 80% yang akan terealisasi sepenuhnya sebelum tahun 2027,” tutup Niko.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)