Menjalin kemitraan dengan komunitas peternak sapi perah lokal merupakan salah satu komitmen yang diusung PT Frisian Flag Indonesia (FFI), selaku produsen susu. Oleh karena itu, Frisian Flag senantiasa memperkuat kemitraan strategisnya dengan para peternak sapi perah lokal di Indonesia.
Sejak menandatangani kesepakatan kerja sama dengan enam koperasi susu dan kelompok peternak sapi perah di Jawa Barat pada tahun 1996 lalu, Frisian Flag terus memperkuat kemitraan tersebut melalui Dairy Development Program.
“Peran peternak sapi perah lokal Indonesia sangatlah penting bagi kami di FFI. Merekalah yang selama ini memastikan kelancaran produksi produk susu kami dengan menyediakan bahan baku susu sapi segar berkualitas. Karena itulah kemitraan dengan koperasi susu dan kelompok peternak sapi perah memang sudah dilakukan sejak lama dan akan terus berlanjut ke depannya,” ungkap Corporate Affairs Director FFI Andrew F. Saputro.
Menurutnya, kemitraan tersebut tidak hanya terbatas pada penyerapan bahan baku susu segar untuk diproduksi, namun juga pemberdayaan peternak. "Kami ingin mereka mampu meningkatkan kualitas dan produktivitas hasil susu ternaknya yang secara jangka panjang akan berdampak pada perekonomian mereka," lanjutnya.
Berbagai program pemberdayaan untuk para peternak sapi perah lokal telah dijalankan FFI. Antara lain, program yang mampu mendorong mereka untuk menjalankan tata kelola dan tata laksana peternakan yang baik (Good Dairy Farming Practice atau GDFP).
“Bahkan, dalam waktu dekat, kami sedang menyiapkan peluncuran sebuah Desa Susu (Dairy Village). Harapannya, Desa Susu ini bisa menjadi proyek percontohan GDFP bagi peternak di Indonesia,” lanjutnya.
Sementara itu, komitmen kemitraan FFI baru-baru ini diperkuat melalui penandatanganan MoU dengan koperasi peternak sapi perah dan kelompok peternak di Jawa Barat. Enam koperasi dan kelompok peternak sapi di Jawa Barat yang menghadiri penandatanganan MoU pada 1 Agustus 2018 lalu adalah Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) Lembang; Koperasi Peternak Bandung Selatan (KPBS) Pangalengan; Koperasi Bayongbong Garut; Koperasi Saluyu Kuningan; Kelompok Peternak Sinar Mulya; dan Kelompok Peternak Lembah Kemuning. Legal & Regulatory Affairs Director FFI Frida Oktaria Chalid menjadi wakil perusahaan yang menandatangani MoU, sedangkan Ketua ataupun Pemilik menjadi wakil dari masing-masing Koperasi dan Kelompok Peternak Jawa Barat.
Penandatanganan kesepakatan tersebut merupakan bagian dari Dairy Development Program (DDP), sebuah program yang memberikan pengetahuan teknik dan non-teknik serta pendampingan kepada peternak yang telah dijalankan FFI sejak tahun 1996.
Melalui kesepakatan itu, terdapat lima kegiatan andalan FFI yang akan diikuti para peternak sapi perah. Kelimanya adalah kegiatan Farmer2Farmer, program berbagi ilmu antara peternak sapi perah Belanda dan peternak sapi perah lokal; Young Farmer Academy, penjaringan dan pendampingan generasi muda untuk menjadi peternak sapi perah dan membangun organisasi peternak muda; Milk Collection Point (MCP), penyediaan tempat penampungan susu yang dilengkapi dengan sistem otomasi; BEWARA radio dan majalah, program komunikasi dan pembinaan dua arah bagi peternak sapi perah; dan Dairy Village, program peternakan yang modern (menggunakan teknologi), berkelanjutan, dan juga ramah lingkungan.
Menurut data dari Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat tahun 2016, terdapat lebih dari 123.000 ekor sapi perah di wilayah Jawa Barat dengan jumlah peternak sapi perah yang terdaftar sebagai anggota koperasi sebanyak lebih dari 20.000 orang.
"Penandatanganan kesepakatan kerja sama dengan para peternak sapi perah lokal tidak hanya akan dilakukan FFI dengan koperasi dan kelompok peternak sapi perah di Jawa Barat saja. Di bulan September 2018 mendatang, FFI juga akan melaksanakan penandatanganan kesepakatan kerja sama dengan koperasi dan kelompok peternak sapi perah di Jawa Tengah dan Jawa Timur," tutup Andrew.