Kao sebagai salah satu perusahaan Fast Moving Consumer Goods (FMCG) terbesar di Indonesia menyadari bahwa menanamkan kesadaran lingkungan sejak dini kepada anak-anak merupakan cara efektif dalam menciptakan perilaku peduli lingkungan. Oleh karena itu, sejak tahun 2010, Kao menggelar inisiatif sosial terkait lingkungan, "Lomba Melukis Lingkungan Kao untuk Anak-Anak".
Inisiatif yang dikemas dalam format edutainment itu, memasuki tahun kesembilan di 2018. Lomba melukis tersebut selalu mendapat respon positif dari anak-anak Indonesia. Tahun 2018 misalnya, ada 4.379 karya lukis yang masuk. Selanjutnya, sebagai bagian dari program global, ribuan karya anak-anak Indonesia tersebut dipertandingkan dengan karya lukis anak-anak lain dari 44 negara di dunia.
Dijelaskan Johny Lay, Senior Manager Corporate Communications and Head Committee Painting Contest Kao Indonesia, "Tahun 2018 lalu, kami menerima 4.379 lukisan dari seluruh Indonesia. Itu artinya, mengalami kenaikan sekitar 18,2%. Sementara itu, total jumlah karya lukis dari 44 negara mencapai 12.563 lukisan."
Dari segi kuantitas dan kualitas, lanjutnya, lomba melukis lingkungan ini juga mengalami perkembangan. Terbukti, dua anak Indonesia, yaitu Sherly Vermont Kwerni dan Farhan Wibisono berhasil menjadi pemenang dari 12.563 lukisan yang berasal dari 44 negara di dunia.
Indonesia juga mendapatkan satu pemenang di kategori Eco Friend Prize lewat lukisan “Spread the Message of Environment Conservation through Wayang” karya Viola Arielle Suliandy. Selain itu, Indonesia memborong semua penghargaan di kategori Group Prize. "Pencapaian ini tentu sangat mengembirakan bagi Kao Indonesia. Mereka seolah mewakili tingginya harapan anak bangsa untuk kelestarian bumi yang dapat diwujudkan ke dalam tindakan nyata sederhana sehari-hari," tambahnya.
Lomba Melukis Lingkungan Kao untuk Anak-Anak, ditegaskan Johny, merupakan bagian dari komitmen Kao untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan bersih. Mengusung tema “Eco Together”, para peserta diajak untuk mengungkapkan berbagai cara yang dapat dilakukan dalam aktivitas sehari-hari untuk menjaga lingkungan. Para peserta juga diajak untuk menorehkan ide ke dalam lukisan yang mereka buat. Peserta bebas menggunakan berbagai material dalam lukisannya.
"Lewat kontes ini, anak-anak diajak untuk aktif menjadi agen perubahan yang mampu mendorong teman-teman, keluarga, serta orang terdekat di sekitar lewat ide-ide dalam menciptakan lingkungan bersih, sehat, dan ramah," paparnya tentang objektif program, pada hari ini (23/2) di Jakarta.
Remaja KAO
Pada kesempatan itu, Kao Indonesia memperkenalkan pembaruan program dengan berkolaborasi dengan Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB). Program tersebut adalah "Remaja KAO". Dipaparkan Johny, program Remaja KAO merupakan pengembangan dari program Anak KAO yang telah berjalan dalam periode dua tahun. Program Anak KAO yang menyasar anak usia 9-12 tahun, kini ditingkatkan menjadi usia 13-15 tahun dengan nama program Remaja KAO.
“Kao Indonesia dan YCAB Foundation sepakat menyasar kalangan remaja dengan rentang usia 13-15 tahun, terutama untuk menangani isu-isu seperti bullying, cyber bullying, body shaming, dan lainnya yang berpengaruh negatif terhadap prestasi di sekolah dan pandangan anak muda tentang masa depan mereka," tutur Veronica Colondam, Pendiri dan CEO dari YCAB Foundation.
Keberadaan program edukasi Kao yang menyasar usia remaja iti diharapkan dapat menjadi panduan bagi remaja untuk fokus terhadap hal-hal positif dan dapat menjadi lebih kreatif, aktif dan optimis. "Harapannya, mereka akan tumbuh menjadi generasi yang independen dan berprestasi,” harapnya.
Melalui Program Remaja KAO, para siswa Sekolah Menengah Pertama mendapatkan pengetahuan yang lebih komprehensif mengenai cara meningkatkan self-esteem atau penghargaan diri. Hal itu bisa dimulai dengan menjaga kebersihan diri sendiri dan lingkungan sekitar. Para siswa juga terlibat sesi berbagi pengalaman bersama anggota Kao Indonesia.
Selain itu, para remaja juga diedukasi untuk menjadi semakin Kreatif dalam menemukan cara menjaga kebersihan lingkungan, Aktif berperan dalam perilaku sehari-hari yang ramah terhadap kebersihan lingkungan, sehingga Optimis menatap masa depan dengan lingkungan yang jauh lebih baik. "Program ini berhasil menjangkau lebih dari 2.500 siswa Sekolah Menengah Pertama di 25 sekolah yang tersebar di Cikarang, Karawang, dan Jakarta," tutup Johny.