Frisian Flag Indonesia bersama PERGIZI PANGAN Indonesia dan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Jawa Barat menggelar webinar bertajuk #IndonesiaSIAP (Sadar Gizi, Inisiatif, Aktif dan Peduli). Program ini digelar dalam rangkaian perayaan Hari Kesehatan Nasional yang jatuh pada November ini.
Objektif dari program ini adalah untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemenuhan gizi seimbang di masa Adaptasi Kebiasaan Baru. Hadir sebagai pembicara pada sesi edukatif ini, Ketua Umum PERGIZI PANGAN Indonesia Prof. Dr. Ir. Hardinsyah, MS, Pengurus PERGIZI PANGAN Indonesia DR. dr. Lucy Widasari., M.Si, serta Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dr. Siska Gerfianti, MH.Kes, SpDLP.
Dikatakan Corporate Affairs Director PT Frisian Flag Indonesia Andrew F. Saputro, pada pertengahan November ini (17/11), peringatan Hari Kesehatan Nasional menjadi momentum yang tepat untuk meningkatkan kesadaran dan merevolusi gaya hidup untuk menjadi lebih sehat. Antara lain, dengan memperhatikan asupan gizi seimbang dan aktif bergerak.
Sebagai perusahaan yang mengusung visi ‘Nourishing by Nature’, lanjutnya, Frisian Flag Indonesia berkomitmen untuk dapat berkontribusi dalam pemenuhan gizi melalui produk susu yang terjangkau dan peningkatan literasi gizi bagi masyarakat Indonesia.
“Sebagai manifestasi dari komitmen ini, sejak 2018, kami menjalin kolaborasi bersama PERGIZI PANGAN Indonesia dalam memformulasikan produk gizi berkualitas terjangkau, Susu Bubuk FRISIAN FLAG® KOMPLETA, serta menginisiasi kampanye #IndonesiaSIAP, yang hingga saat ini telah berhasil memberikan edukasi gizi seimbang dan isi piringku kepada lebih dari 15.000 keluarga Indonesia,” ucap Andrew.
Melanjutkan inisiatif #IndonesiaSIAP, tambah Andrew, kali ini Frisian Flag dan PERGIZI PANGAN Indonesia bermitra dengan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Jawa Barat menggelar webinar. Program ini akan diperkuat dan disebarluaskan melalui aktivitas pelatihan (training for trainers) online kepada perwakilan Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Barat. “Selain itu, kami juga akan intervensi berupa pemberian produk bergizi berkualitas yang akan menjangkau 10.000 keluarga di 27 area di Jawa Barat. Harapannya, dapat mendukung pemenuhan gizi seimbang dan peningkatan konsumsi protein hewani.
Sebelumnya, Frisian Flag Indonesia bersama PERGIZI PANGAN Indonesia telah menghadirkan produk susu bubuk keluarga bergizi Susu Bubuk FRISIAN FLAG® KOMPLETA dengan harga terjangkau, Rp 2.500 per sachet. Produk susu ini diformulasikan dengan memenuhi semua regulasi yang berlaku, dan mempertimbangkan kandungan gizi yang dibutuhkan masyarakat, sebagai upaya untuk berkontribusi dalam menjawab permasalahan gizi di Indonesia.
“Ketersediaan produk bergizi yang terjangkau dan edukasi membangun literasi gizi dalam masyarakat adalah yang dibutuhkan saat ini. Selain itu, karena kolaborasi itu adalah kunci. Kami berharap, melalui inisiatif #IndonesiaSIAP ini, Frisian Flag bersama PERGIZI PANGAN Indonesia, serta Pemerintah Provinsi Jawa Barat dapat terus bergerak bersama dan memberikan dampak kebaikan yang lebih luas kepada masyarakat agar siap menjalani kenormalan baru dan #JagaGiziMereka untuk bangun keluarga kuat, sehat, dan sejahtera,” harap Andrew.
Ditegaskan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam sambutan yang disampaikannya pada acara webinar #IndonesiaSIAP, “Kesehatan menjadi faktor penting dalam membangun masyarakat dan bangsa yang kuat. Tentunya dibutuhkan kerjasama dari berbagai pihak untuk mewujudkan masyarakat yang lebih sehat. Pemerintah Provinsi Jawa Barat, menerima dengan baik dan mendukung inisiatif yang dilakukan Frisian Flag Indonesia bersama PERGIZI PANGAN Indonesia untuk terus mengedukasi masyarakat khususnya di Jawa Barat, akan pentingnya penerapan pola hidup sehat di masa Adaptasi Kebiasaan Baru ini.”
Tanggapan positif dari inisiatif ini juga disampaikan Ketua Umum Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Barat, Atalia Praratya. “Permasalahan gizi dan tingginya angka stunting masih menjadi tantangan kesehatan yang juga dihadapi masyarakat di Jawa Barat. Inisiatif #IndonesiaSIAP ini sejalan dengan komitmen kami dalam pemenuhan gizi dan mengatasi isu stunting yang kami gagas melalui ‘Gerakan Jabar Menuju Zero Stunting 2023’. Kegiatan edukasi dan intervensi ini diharapkan dapat meningkatkan wawasan masyarakat akan pentingnya pola hidup sehat dan pemenuhan gizi seimbang guna mengatasi permasalahan stunting, sekaligus membantu menjaga imunitas keluarga di tengah ancaman pandemi,” paparnya.
Sementara itu, menurut Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dr. Siska Gerfianti, MH.Kes, SpDLP, data Dinas Kesehatan Jabar mencatat, jumlah penderita gizi kurang di Jawa Barat mencapai 15,1%, sedangkan angka prevalensi stunting sebesar 29,2% - mendekati angka prevalensi nasional yaitu 30,8%.
“Tidak hanya disebabkan oleh faktor ekonomi, perilaku dan kebiasaan menjadi elemen substansial yang menyebabkan permasalahan gizi ini masih kerap ditemui. Berbagai upaya khususnya di Jawa Barat telah digalakkan untuk mengatasi permasalahan stunting. Di antaranya dengan melaksanakan pendampingan kesehatan maternal neonatal dan bimtek, intervensi balita stunting dengan memperbaiki pola makan, pola asuh dan sanitasi, serta pemberian tablet penambah darah kepada para remaja. Tak kalah penting, adalah dengan memperhatikan tumbuh kembang anak, serta memastikan pemenuhan gizi seimbang selama masa pertumbuhan,” tuturnya.
Pentingnya asupan gizi seimbang untuk mengatasi permasalahan kesehatan serta, di situasi pandemi juga ditekankan Ketua Umum PERGIZI PANGAN Indonesia Prof. Dr. Hardinsyah, MS. “Di tengah isu pandemi yang masih mengancam, pemenuhan gizi seimbang termasuk asupan pangan protein hewani menjadi kunci untuk menjaga kesehatan keluarga. Pangan protein hewani yang berkualitas salah satunya susu, memiliki asam amino yang lengkap dan berperan penting pada masa kehamilan dan pertumbuhan anak setelah masa ASI eksklusif, serta meningkatkan sistem imunitas,” pungkasnya.