MIX.co.id - Salah satu destinasi wisata yang tengah menjadi perbincangan adalah Nepal Van Java. Destinasi wisata yang berada di Jawa Tengah ini menyajikan pesona lanskap rumah-rumah penduduk Dusun Butuh yang seolah bertumpuk di lereng Gunung Sumbing, yang mirip dengan pemandangan pedesaan Namche Bazaar di Nepal, Pegunungan Himalaya. Kesamaan pesona inilah yang membuat Dusun Butuh di Magelang-Jawa Tengah, kerap dijuluki Nepal van Java.
“Awalnya, Dusun Butuh mungkin kurang menarik, karena lokasinya jauh dari kota dan fasilitas yang masih minim. Aktivitas warga pun biasa-biasa saja, mayoritas bekerja sebagai petani. Mereka menanam berbagai sayuran, mulai dari kentang, wortel, kol, dan sayuran lainnya,” cerita Ketua Panitia dan Kepala Dusun Butuh Kaliangkrik Lilik Setiyawan.
Lilik pun berinisiatif untuk menyulap Dusun Butuh agar tampak lebih berwarna. Warga mulai berbenah. Sementara itu, pelaku usaha, Nippon Paint memutuskan turut berpartisipasi melalui pengecatan rumah-rumah warga. Alhasil, Dusun Butuh yang dikenal sebagai Nepal van Java menjadi perbincangan di dunia maya, karena menjadi instagramable dan kekinian.
Kepopuleran Nepal van Java juga memberi warna perubahan pada kehidupan perekonomian warga setempat. “Warga dengan jumlah lebih dari 1.000 orang yang terdiri dari 475 Kepala Keluarga, kini memiliki lapangan usaha baru, seperti membuka warung makan atau kopi, kru parkir, hingga kru ojek. Hal tersebut membuktikan bahwa Nepal van Java mengangkat perekonomian warga,” tutur Lilik.
Kepala Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Magelang Slamet Achmad Husein, S.E., M.M. menegaskan bahwa saat ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tengah menggerakkan kembali sektor pariwisata dengan meningkatkan potensi desa wisata. Hal ini sejalan dengan Nepal van Java yang telah menjadi sorotan wisatawan domestik dan mancanegara dan diakui oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
“Di era adaptasi baru Covid-19, destinasi wisata meredup dan ini menjadi tantangan tersendiri. Namun, semoga pengecatan Nepal van Java ini dapat mengibarkan kembali semangat sektor pariwisata, terutama desa wisata dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah lainnya,” yakin Slamet.
Sementara itu, diterangkan Area Sales Manager Jawa Tengah Nippon Paint Topan Wijaksono , “Sejak tahun 2019, Nippon Paint telah mendonasikan sebanyak 1.361 liter cat untuk diaplikasikan di 300 rumah warga atau setara dengan 6.805 meter persegi untuk Nepal van Java.”
Diakui Topan, Nippon Paint melihat potensi besar Dusun Butuh menjadi destinasi wisata yang digandrungi oleh wisatawan. Dengan bantuan cat Nippon Paint tersebut rupanya memberikan dampak bahwa Nepal van Java semakin berwarna dan popular, karena menyerupai pemandangan perdesaan Namche Bazaar di Nepal.
“Kami yakin bahwa warna cat telah memberikan kekuatan untuk mengubah suasana Dusun Butuh Kaliangkrik dan mendorong wisatawan untuk menelusuri Nepal van Java. Ke depannya, Nippon Paint berharap pengecatan ini dapat meremajakan penampakan Dusun Butuh, Kaliangkrik. Termasuk, menarik lebih banyak wisatawan untuk berkunjung dan meningkatkan perekonomian warga Nepal van Java,” harap Topan.
Kegiatan pengecatan yang merupakan bagian dari program Corporate Social Responaibility (CSR) Nippon Paint ini melibatkan karyawan untuk turun langsung bersama warga Desa Butuh dalam melakukan pengecatan dengan durasi 336 jam pengerjaan. Nippon Paint menggunakan Nippon Weatherbond, Vinilex, Pylox, Elastex Waterproof 3-IN-1, dan Matex Cat Genteng. Selain itu, untuk menunjang kebersihan Desa Wisata Nepal Van Java, Nippon Paint memanfaatkan kemasan cat selesai pakai sebagi tong sampah yang akan diletakkan di beberapa titik kawasan Kaliangkrik.