Insight
Tingkat pengangguran usia muda di Tanah Air ternyata masih tinggi. Hingga Agustus 2018, menurut Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pengangguran usia 15 tahun ke atas mencapai 7 jutra orang. Ironisnya, lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menduduki peringkat teratas pengangguran terbuka dengan porsi sebesar 11,24%. Kondisi ini disebabkan oleh sistem pendidikan sekolah yang dianggap tidak mampu meningkatkan keterampilan para siswanya menjadi tenaga kerja kompeten. Faktor penyebab lainnya adalah siswa lulusan umumnya mengalami kesulitan membangun bisnis mandiri.
Sementara berdasarkan demografi, masih mengacu pada data BPS, Provinsi Jawa Barat merupakan daerah dengan Tingkat Penggangguran Terbuka (TPT) tertinggi kedua di Indonesia dengan jumlah sebesar 8,17% setelah Banten yang menempati urutan pertama TPT dengan jumlah 8,52% dari total pengangguran nasional.
Upaya dan strategi untuk menekan jumlah pengangguran sejauh ini terus dilakukan pemerintah. Sepanjang 2018 misalnya, pemerintah telah menghadirkan 2,98 juta lapangan kerja di berbagai wilayah Indonesia sehingga TPT turun menjadi 5,34% pada Agustus 2018. “Namun, tingkat pengangguran terbuka pada angkatan kerja muda usia 15-24 tahun masih lebih besar mencapai 19,68% dibanding dengan kelompok umur lainnya,” ujar Mahatmi Parwitasari Saronto, Direktur Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Tingginya jumlah pengangguran kalangan muda di Indonesia menjadi isu sosial yang krusial karena mereka tergolong usia produktif sehingga seharusnya dapat beriprah untuk meningkatkan status sosial ekonominya. Kondisi inilah yang melatarbelakangi Citi Indonesia melalui payung kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) Citi Peka (Peduli dan Berkarya), bersama lembaga nirlaba Indonesia Business Links (IBL), menggelar program Skilled Youth tahap III.
Elvera N. Makki, Director, Country Head of Corporate Affairs Citi Indonesia, menjelaskan program ini bertujuan untuk membantu generasi muda meningkatkan kemampuan diri serta dapat berkarya demi meraih kemandirian finansial di masa mendatang, "Generasi muda yang terlibat dalam program Skilled Youth tahap III akan memiliki kesempatan ekonomi yang lebih baik melalui peningkatan kapasitas dalam mempersiapkan diri untuk menjadi tenaga kerja yang siap untuk berkompetisi serta bagi mereka yang ingin membuka peluang berwirausaha,” paparnya.
Program Skilled Youth tahap III ini merupakan kelanjutan dari program serupa tahap I dan tahap II yang telah diselenggarakan sejak 2015. Selama tahap I dan tahap II, program sukses membangun kemandirian untuk berwiraswasta bagi ratusan siswa sekolah menengah untuk menjadi entrepreneurship maupun pembekalan ketrampilan bagi kalangan anak muda usia produktif untuk siap terjun ke dunia kerja.
Program Skilled Youth tahap III diadakan di lima wilayah Jawa Barat, yakni Bekasi, Cikarang, Karawang, Bandung dan Purwakarta yang diikuti 250 siswa SMK dan sekolah sederajat. Program telah berlangsung sejak Agustus 2018, dan akan berakhir pada Juni 2019 mendatang.
Eksekusi
Bambang, salah seorang siswa SMK Purwakarta, Jawa Barat, mengaku senang bisa bergabung dalam program Skilled Youth karena banyak memperoleh pengetahuan (knowledge) dan ketrampilan (skill). Tidak hanya mendapat ketrampilan tentang usaha bisnis, tapi juga pengetahuan softskill yang berkait dengan disiiplin, percaya diri, dan sikap optimis mengejar cita-cita.
“Ketika saya mengikuti program ini, banyak pemahaman dan ketrampilan yang saya dapat. Semua ini menjadi bekal saya dalam memeilih profesi kerja di masa depan,” ujar dia saat tampil di acara peluncuran program Skilled Youth III di Jakarta, awal Januari 2019.
Program Skilled Youth menyiapkan anak-anak muda berusia 18-25 tahun yang masih bersekolah di tingkat menegah atas/kejuruan untuk dapat bekerja atau menjalani bisnis (entrepreneur). Program terdiri dari pelatihan softskill, ketampilan teknis (technical skill), konsultasi pekerjaan (job conseling), bahasa asing (English class), dan pendampingan usaha.
Bagi peserta yang berminat menjadi entrepreneurship, program menyuguhkan...