Lebih dari lima dekade, tepatnya 54 tahun, eksis di industri telekomunikasi bukanlah perkara mudah bagi Indosat Ooredoo. Selain harus menghadapi kompetisi di industri, Indosat Ooredoo tentu saja dituntut untuk ikut beperan aktif dalam membangun ekosistem digital di Tanah Air. Termasuk, turut berkontribusi dalam menyejahterakan komunitas atau masyarakat di mana bisnis Indosat Ooredoo beroperasi melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan.
Philip Kotler dan Nancy Lee dalam bukunya “Corporate Social Responsibility: Doing the Most Good for Your Company and Your Cause” (2005), menyebutkan bahwa CSR is a commitment to improve community well-being through discretionary business practices and contributions of corporate resources.
Dalam buku tersebut, Kotler dan Lee menegaskan salah satu elemen kunci pada definisi CSR adaah “discretionary”. Artinya, komitmen perusahaan untuk melakukan praktik bisnis yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat harus dilakukan secara bebas dan sukarela, bukan mandatori dari pemerintah.
Sejatinya, CSR memiliki kemampuan untuk meningkatkan citra perusahaan. Citra perusahaan yang positif yang dibangun melalui berbagai program CSR tentu saja akan menjadi aset yang sangat berharga bagi perusahaan dalam menjaga keberlangsungan bisnisnya saat mengalami krisis. Termasuk, krisis moneter hingga pandemi yang sampai saat ini masih berlangsung.
Komitmen ini pula yang membuat Indosat Ooredoo mampu bertahan hingga sekarang. Melalui program CSR, Indosat Ooredoo berkomitmen untuk mendukung komunitas atau masyarakat agar dapat mewujudkan masa depan yang lebih baik serta mengoptimalkan manfaat kehadirannya dari sisi sosio-ekonomi, terutama di bidang yang terkait bisnis inti Indosat Ooredoo, dalam hal ini teknologi digital.
Kotler dan Lee membagi enam model CSR yang dapat diterapkan di perusahaan. Keenam model itu adalah Cause Promotion, Cause Related Marketing, Corporate Social Marketing, Corporate Philanthropy, Community Volunteering, dan Social Responsibility Business Practice.
Inisiatif Pendidikan Digital
Dalam menjalankan program CSR-nya, Indosat Ooredoo senantiasa mengusung konsep Sustainability atau menggelar inisiatif secara berkelanjutan setiap tahunya; Digitalisasi dengan meningkatkan keterampilan digital masyarakat; dan senantiasa melibatkan sekaligus berkontribusi pada Community atau komunitas.
Hal ini sejalan dengan konsep CSR dari World Business Council for Sustainable Development, yang menegaskan bahwa CSR merupakan komitmen berkelanjutan oleh dunia usaha untuk bertindak secara etis dan memberikan kontribusi pada pengembangan ekonomi dari komunitas setempat ataupun masyarakat secara luas, bersamaan dengan peningkatan taraf hidup pekerjanya beserta seluruh keluarganya. (Kotler 2005, p.5)
Ada tiga pilar CSR yang diusung Indosat Ooredoo, yakni Pendidikan Digital, Pemberdayaan Perempuan, dan Lingkungan. Salah satu program CSR unggulan pada pilar Pendidikan Digital adalah “Indosat Ooredoo Digital Camp” (IDCamp).
Merujuk model CSR Kotler dan Lee, program IDCamp termasuk kategori Corporate Social Marketing, di mana perusahaan mendukung sebuah perkembangan atau penerapan dari perubahan tingkah laku guna meningkatkan kesehatan, keamanan, hingga kesejahteraan lingkungan (komunitas).
Diluncurkan pada 2019, IDCamp merupakan program pendidikan digital yang digelar secara berkelanjutan untuk anak muda Indonesia, termasuk remaja penyandang disabilitas. Program ini berfungsi untuk membangun citra merek Indosat Ooredoo sebagai Telco Digital Terkemuka di Indonesia yang memperkaya kehidupan anak muda Indonesia dengan keterampilan digital dan membantu misi Pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai Kekuatan Digital. IDCamp juga dirancang untuk meminimalkan kesenjangan kekurangan talenta digital antara pemasok talenta digital terampil dan kebutuhan industri.
Tahun 2021 ini, Indosat Ooredoo kembali menggelar program IDCamp 2021. Melalui program ini, Indosat Ooredoo akan membagikan puluhan ribu beasiswa belajar coding secara daring yang sepenuhnya gratis dan inklusif. Objektifnya adalah untuk melahirkan talenta digital baru Indonesia yang siap langsung bekerja.
Dalam kesempatan peluncuran program IDCamp 2021 yang digelar secara virtual pada awal Mei ini, President Director and CEO Indosat Ooredoo Ahmad Al-Neama menuturkan, sebagai perusahaan telekomunikasi digital terdepan di Indonesia, Indosat Ooredoo selalu berkomitmen untuk mendukung pemerintah dalam membangkitkan perekonomian nasional melalui pemanfaatan teknologi terbaru dan penguasaan keterampilan bahasa masa depan.
“Untuk menjawab tantangan itu, kami kembali meluncurkan IDCamp sebagai salah satu program CSR unggulan di pilar Pendidikan Digital. Kami percaya lulusan IDCamp akan menguasai hard skill coding berstandard global, yang ditunjang dengan soft skill etos kerja yang sangat dibutuhkan dalam berkarir di industri digital saat ini,” katanya.
Lebih jauh ia menerangkan, dalam dua tahun pertama penyelenggaraan, IDCamp berhasil mendapatkan antusiasme tinggi dari anak muda Indonesia. Dari target awal sebanyak 10 ribu peserta per tahun, tercatat sudah ada 64.710 peserta yang mengikuti kelas pelatihan IDCamp secara daring pada tahun 2019 dan 2020. Itu artinya, lebih dari 3 kali lipat dari yang ditargetkan. Sebanyak 1.318 di antaranya merupakan developer dengan disabilitas dan 22,9% di antaranya adalah developer perempuan.
Setiap tahunnya, Indosat Ooredoo juga melalukan inovasi pada program IDCamp. Dia mencontohkan, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, IDCamp 2021 hadir dengan tambahan 2 alur belajar developer dan 1 kelas khusus Augmented Reality (AR) Creator. Peserta IDCamp 2021 juga bisa mendapatkan sertifikat global dengan 5 level keahlian, mulai dari tingkat dasar, pemula, menengah, ahli, dan profesional di 7 bidang pemrograman, yaitu Android, Front-End Web, iOS, Machine Learning, Back-End, Multi Apps Platform, dan AR Creator.
Tak hanya pelatihan daring, IDCamp 2021 juga akan memberikan beasiswa belajar coding khusus melalui pelatihan tatap muka secara virtual. Guru SMA/SMK dan developer dengan disabilitas terpilih akan diajarkan materi pemrograman Front-End Web oleh master trainer yang sudah memiliki sertifikat developer tingkat ahli.
Inisiatif Pemberdayaan Perempuan
Pilar kedua dari program CSR Indosat Ooredoo adalah Pemberdayaan Perempuan. Dalam hal ini, Indosat Ooredoo menghadirkan sejumlah inisiatif yang dapat memberdayakan perempuan di Indonesia. Sejak 2012 lalu, Indosat Ooredoo mendukung pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) perempuan agar lebih berdaya.
Salah satu program unggulan dari pilar ini adalah “SheHacks”, yang tergolong kategori Corporate Social Marketing (merujuk model CSR Kotler dan Lee). Digelar secara berkelanjutan setiap tahunnya, inisiatif “SheHacks 2021” kembali dihadirkan Indosat Ooredoo pada Juni ini. “SheHacks 2021” adalah program inovasi untuk perempuan Indonesia yang menggunakan teknologi guna menjawab tantangan ketidaksetaraan gender. Diinisiasi pada tahun 2020, SheHacks bertujuan untuk memberdayakan dan meningkatkan inovasi di kalangan perempuan Indonesia, sehingga mereka dapat meretas masalah mereka menjadi terobosan kreatif untuk menjawab tantangan sosial dan ekonomi yang mereka hadapi saat ini.
Ahmad Al-Neama menjelaskan, “Indosat Ooredoo memulai SheHacks pada tahun 2020 dan memperluas programnya pada tahun ini. Di antaranya, dengan memberikan bimbingan dan pelatihan kepada perempuan Indonesia untuk mengembangkan solusi digital dalam mengatasi beberapa permasalahan nyata yang mereka hadapi. SheHacks 2021 fokus mengatasi ketidaksetaraan di tiga bidang utama, yakni ekonomi, pendidikan, dan kesehatan.”
SheHacks 2021 berhasil memberdayakan 1.453 wanita Indonesia dengan rentang usia 15-40 tahun dan menerima total 477 proposal solusi permasalahan. Pencapaian ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dari tahun sebelumnya, dengan total 95 peserta dan 30 proposal yang dikumpulkan. Bahkan, program SheHacks 2021 mampu menjangkau masyarakat yang lebih luas dibandingkan tahun 2020 lalu, karena 23% dari total peserta tahun ini berasal dari luar Pulau Jawa.
“Melalui program berkelanjutan ini, kami akan terus membantu lulusan SheHacks dalam mengubah inovasi mereka menjadi solusi nyata, melalui kerja sama dengan pemerintah dan organisasi global seperti UNDP, UN Women, dan GSMA Connected Women. Kami berharap SheHacks menjadi titik awal untuk mengurangi kesenjangan gender dan terus menciptakan dampak yang lebih besar untuk mencapai kesetaraan gender di Indonesia,” harapnya.
Inisiatif Lingkungan
Pilar ketiga CSR Indosat Ooredoo adalah Lingkungan, di mana program-program CSR-nya mengusung model Social Responsibility Business Practice. Merujuk definisi Kotler dan Lee, Social Responsibility Business Practice adalah inisiatif perusahaan untuk mengadopsi dan mengatur praktik bisnis dan investasinya agar dapat mendukung lembaga sosial dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan melindungi lingkungan.
Sejak 2008, Indosat Ooredoo juga mengimplementasikan BTS energi alternatif yang menggunakan tenaga angin, matahari, dan biofuel yang dapat menggantikan konsumsi listrik sebesar 80 persen melalui penggunaan tenaga angin, biofuel dan surya, di mana gabungan keduanya mampu mengurangi emisi CO2 sebesar 2,4 ton. Selanjutnya, 2014, Indosat Ooredoo melanjutkan komitmennya untuk pelestarian alam dengan mengajak pelanggan melalui berbagai program kemitraan dengan WWF (World Wild-Life Fund).
Bahkan, sejak 2012, Indosat Ooredoo telah meraih sertifikasi ISO 14001:2015 untuk Sistem Manajemen Lingkungan. Tindakan ramah lingkungan yang dilakukan Indosat Ooredoo meliputi melindungi lingkungan dan mencegah pencemaran lingkungan; melakukan penghematan sumber daya alam; dan mematuhi persyaratan undang-undang dan persyaratan lain terkait lingkungan.
Dalam upaya pengembangan infrastruktur, Indosat Ooredoo juga menerapkan pola pikir sadar energi guna membantu mengurangi jejak karbon. Oleh karena itu, Indosat Ooredoo telah menggunakan system pendingin dengan efisiensi tinggi dalam perluasan pusat datanya, yang berhasil menurunkan konsumsi energi di tahun 2020 sebesar 1 GWh dibanding jika masih gunakan sistem pendingin konvensional.
Indosat Ooredoo juga telah mengubah pendekatan penggunaan baterainya melalui pemanfaatan baterai lithium untuk menggantikan baterai berbasis asam timbal. Penggantian ini berhasil menurunkan tingkat polusi timbal dan pemborosan biaya, serta meningkatkan masa guna baterai, yang berkontribusi pada pelestarian lingkungan.
“Kami senantiasa berupaya menyempurnakan rancangan lokasi kami agar hemat energi, seperti pemanfaatan teknologi passive cooling untuk menurunkan kebutuhan listrik untuk mesin pengatur suhu udara. Dalam hal penggunaan peralatan, kami terus mengupayakan penggunaan peralatan generasi baru yang lebih hemat energi. Melalui penyempurnaan rancangan lokasi, kami berhasil menurunkan biaya rata-rata listrik per payload sebesar 25% sejak akhir 2019,” paparnya.
Filantropi
Di luar dari tiga pilar CSR tersebut, Indosat Ooredoo juga memiliki program Filantropi. Contohnya, Indosat Ooredoo telah menyalurkan bantuan kepada masyarakat Indonesia berupa pelayanan kesehatan dan pengobatan melalui Mobil Klinik, mendistribusikan bantuan peduli bencana alam dan komunikasi gratis melalui inisiatif Tanggap Darurat Bencana.
Hingga akhir tahun 2020, Indosat Ooredoo telah memberikan pelayanan kesehatan dan pengobatan kepada 855.315 orang melalui inisiatif Mobil Klinik, mendistribusikan bantuan peduli bencana alam kepada 63.227 orang melalui inisiatif Tanggap Darurat Bencana.
Paling anyar, Indosat Ooredoo bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan RI, UNDP, dan Dinas Kesehatan Pemerintah Daerah setempat memberikan dukungan kepada Pemerintah Indonesia dalam mempercepat pelaksanaan vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat.
Dalam hal ini, Indosat Ooredoo memanfaatkan sarana dan prasarana Indosat Ooredoo, antara lain unit Mobil Klinik. Unit Mobil Klinik akan jemput bola untuk mendatangi lokasi vaksinasi di tingkat Rukun Warga (RW) untuk menjangkau masyarakat yang belum bisa datang ke pusat pelayanan vaksinasi yang sudah disediakan oleh Dinas Kesehatan Pemerintah Daerah setempat.
Sebelumnya, di tahun 2021 ini, Indosat Ooredoo juga telah menyalurkan ribuan paket bantuan program donasi #RamadanBangkitBersama kepada masyarakat yang membutuhkan di 10 kota seluruh Indonesia. Program donasi #RamadanBangkitBersama telah digelar sejak 13 April sampai dengan 9 Mei 2021.
Melalui program tersebut, dikatakan Senior Vice President Corporate Communication Indosat Ooredoo Steve Saerang, Indosat Ooredoo mengajak para pelanggan dan karyawan untuk menjadi jembatan kebaikan dengan berdonasi melalui BenihBaik.com, sebuah platform crowdfunding di Indonesia. "Hasil donasi ini selanjutnya disalurkan secara langsung kepada mereka yang membutuhkan di wilayah Aceh, Bali, Bogor, Jakarta, Kebumen, Makassar, Mamuju, Medan, Surabaya, dan Yogyakarta," ujarnya.
Lebih jauh ia menegaskan, program donasi #RamadanBangkitBersama merupakan pelaksanaan CSR Indosat Ooredoo di fondasi Filantropi. "Di program donasi #RamadanBangkitBersama kali ini, kami melipatgandakan setiap donasi yang diberikan lewat platform BenihBaik.com atau melalui http://im3.do/BenihBaikIndosatOoredoo," ujar Steve.
(Sumber: Kotler, P. & Lee, N. (2005). Corporate Social Responsibility: Doing the Most Good for Your Company and Your Cause. New Jersey: John Wiley & Son, Inc.; www.indosatooredoo.com; dan www.mix.co.id)