Best of the Best Cause Promotion Program
Indonesia's Best Corporate Social Initiatives 2019
Untuk mengubah perilaku dan cara berpikir masyarakat agar bertanggung jawab terhadap lingkungan, Taman Impian Jaya Ancol melibatkan anak-anak muda secara aktif. Melalui program “Teen Go Green,” Taman Impian Jaya Ancol mengajak siswa SMA dan SMK se-Jakarta untuk aktif mengkampanyekan perubahan perilaku itu.
Pada tahun ini, inisiatif berkelanjutan itu diselenggarakan pada April 2019, bertepatan dengan Hari Bumi, bersama Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (Kehati) dan Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi (Dikmenti) DKI Jakarta. Program inidiluncurkan pertama kali pada 1 Desember 2007 oleh Gubernur Provinsi DKI Jakarta Fauzi Bowo.
“Teen Go Green” adalah program klub pelajar setingkat SMA dan SMK di Jakarta dalam pengembangan minat, pengetahuan, dan aksi cinta lingkungan yang kreatif, inovatif, dan aplikatif. Anak muda diajak untuk belajar mencintai lingkungan dengan cara yang fun. Objektif dari program tersebut adalah untuk memfasilitasi generasi muda agar peduli lingkungan dan mampu menginspirasi orang-orang serta lingkungan di sekitarnya dengan aksi nyata yang inovatif, kreatif, dan mandiri.
Pada program “Teen Go Green” tahun ini, puluhan pemuda dari Sekolah Rakyat Ancol dan Green Leaders Teens Go Green Indonesia meramaikan Hari Bumi yang jatuh pada 27 April 2019. Digelar di lokasi wisata Taman Impian Jaya Ancol, program tersebut diwujudkan melalui kegiatan Amazing Earth Race bertajuk “Protecting Our System through Zerowaste Ecotourism”. Objektif kegiatan kali ini adalah untuk menerapkan aktivitas zerowaste (bebas sampah) dalam berwisata dan berpetualang bagi para peserta.
Kegiatan Amazing Earth Race dikemas lewat konsep petualangan yang menyenangkan seraya mengedukasi peserta seputar keanekaragaman hayati dan ekosistem. Mulai dari permainan petualangan seperti transaksi jual beli untuk mengamati kebiasaan peserta memilih wadah di Ecopark, memanfaatkan limbah tekstil seperti baju bekas menjadi tote-bag di Pasar Seni, membuat eco-enzym dari sampah yang mereka hasilkan, dan melakukan riset tentang berapa jumlah sampah yang telah peserta lakukan. Petualangan berakhir di Seaworld dengan melihat pemahaman peserta tentang permasalahan ekosistem dengan permainan kartu.
Sebagai inisiatif berkelanjutan, Teen Go Green telah melalui berbagai fase. Setelah diluncurkan pada 2007, pada 2008 Teen Go Green membentuk komunitas pelajar. Selanjutnya pada 2009 Teen Go Green memasuki fase penguatan kelompok. Pada 2010, Teen Go Green memasuki tahapan penguatan organisasi (kelembagaan). Kemudian, pada 2011-2012 dan selanjutnya, Teen Go Green sudah menuju fase kemandirian.
Program Teen Go Green sendiri dibagi dalam tiga kelompok area, yakni hulu (pegunungan/dataran tinggi), tengah (perkotaan), dan hilir (pesisir). Program Teen Go Green dibantu oleh Yayasan Rimbawan Muda Indonesia (RMI) untuk ekosistem hulu, Transformasi Hijau (Trashi) untuk ekosistem tengah, dan Yayasan Terumbu Karang Indonesia (TERANGI) untuk ekosistem hilir. Sedangkan untuk pembekalan kewirausahaan, program Teen Go Green didukung oleh Universitas Bina Nusantara.
Di awal program, Teens Go Green melibatkan 240 siswa yang berasal dari 80 sekolah SMA/SMK di DKI Jakarta. Mereka yang tergabung di Teens Go Green dibekali dengan aneka pelatihan pembelajaran berbasis edutainment dengan pendekatan ekosistem. Program Teens Go Green tiap tahunnya ditandai dengan visioningworkshop, lalu diikuti oleh peer learning ekosistem mulai dari ekosistem hulu, perkotaan, hingga hilir. (Dwi)