Memanfaatkan momentum Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN), pemerintah kota (Pemkot) Tegal meresmikan pusat daur ulang sampah yang berlokasi di Kelurahan Mintaragen, pada hari ini (24/3). Sebelumnya, pemerintah Kota Tegal telah bergabung sebagai penyelenggara Program “Yok Yok Ayok Daur Ulang!” bersama dengan Trinseo (NYSE: TSE), Kemasan Group, dan organisasi pendukung lainnya.
Pusat pengelolaan sampah di Kelurahan Mintaragen ini akan menjadi Pusat Pengelolaan Sampah Kota yang pertama di Indonesia. Di pusat daur ulang tersebut telah terpasang mesin pemadat polistirena busa pada Maret 2020 lalu serta mesin predator sampah.
“Pemerintah Kota Tegal berkomitmen dalam mengelola sampah melalui sinergi dengan para stakeholder terkait melalui program daur ulang sampah ini untuk mencapai dan menggerakkan ekonomi sirkular,” ujar Dr. Drs. Johardi, MM., Sektretariat Daerah Kota Tegal, yang mewakili Wali Kota Tegal H. Dedy Yon Supriyono yang berhalangan hadir.
Saat ini, pemerintah Kota Tegal telah menjalankan pengelolaan sampah di 21 TPS dengan prinsip 3R (reduce, reuse, recycle). Selain itu, pemerintah Kota Tegal juga telah memanfaatkan sampah kantong keresek untuk bahan baku sepatu dan kerajinan lainnya. Bahkan, jalan di Kompleks Balai Kota Tegal dibuat dari aspal yang dicampur dengan limbah plastik.
Diungkapkan Presiden Direktur PT Trinseo Materials Indonesia dan Direktur Sustainability Responsible Care Indonesia Hanggara Sukandar, yang juga Direktur Konsultan Keberlanjutan untuk Pusat Pengelolaan Sampah Kota Tegal, kolaborasi program daur ulang ini memiliki tujuan akhir untuk mencapai ekonomi sirkular.
“Saya juga merasa sangat bersyukur menjadi Direktur Konsultan untuk Pusat Pengelolaan Sampah Kota Tegal. Kolaborasi ini merupakan contoh sempurna yang menggambarkan bahwa dengan adanya upaya bersama seperti ini, kami dapat membantu menutup loop lingkaran ekonomi sirkular di Indonesia dan sekitarnya,” tandas Hanggara.
Sementara itu, menurut Wahyudi Sulistya, Direktur Kemasan Group, Kemasan Group telah menyumbang satu unit mesin pemadat PS dan satu unit mesin predator sampah kepada pusat pengelolaan sampah Kota Tegal. “Mesin predator sampah tersebut mampu mengolah 20 ton sampah basah setiap hari. Saya berharap ini dapat membantu tercapainya ekonomi sirkular,” harapnya.
Program “Yok Yok Ayok Daur Ulang!” akan mengolah sekitar 260 ton sampah per bulan, atau 10 ton per hari di TPS Mintaragen. Sampah yang dapat diolah adalah seluruh jenis sampah selain material besi dan kaca. Program tata kelola sampah ini juga didukung oleh beberapa organisasi, seperti Responsible Care® Indonesia (RCI), Asosiasi Daur Ulang Sampah Indonesia (ADUPI), Ikatan Pemulung Indonesia (IPI), dan Asosiasi Industri Olefin, Aromatik & Plastik Indonesia (INAPLAS).