Di Indonesia, masalah lingkungan seperti isu sampah sejatinya menjadi tanggung jawab bersama, baik pemerintah, pihak swasta, maupun masyarakat. Oleh karena itu, dibutuhkan kolaborasi yang berkelanjutan untuk menghadapi masalah lingkungan.
Oleh karena itu, melalui program “Sustainability Day 2020”, Unilever bersama Katadata berkolaborasi menggelar webinar bertajuk “Kolaborasi dan Aksi untuk Masa Depan Berkelanjutan”. Digelar selama dua hari, 23-24 November 2020, webinar ini menghadirkan sejumlah pembicara, antara lain penyanyi Andien yang tampil pada hari kedua.
Andien mengakui bahwa aksi untuk menjaga masa depan berkelanjutan ini, ia mulai dari hal-hal kecil sejak tahun 2018. Kini, ia tercatat sebagai salah satu pegiat gaya hidup ramah lingkungan. Andien mulai berpikir untuk berperan dan bertanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan setelah menyadari banyaknya kerusakan yang disebabkan oleh gaya hidup kita sendiri.
"Di keluarga aku sering travelling. Kami sesekali justru refreshing-nya bersihin sampah. Aku ajak anakku membuatnya sebagai sesuatu yang fun. Di rumah, aku pilih-pilih sampah juga, bahkan sudah mengkompos itu sejak dua tahun lalu dan telah mengurangi penggunaan plastik," cerita Andien dalam webinar yang digelar hari ini (24/11).
Selain aksi kecil dalam keluarganya, Andien juga mendirikan Yayasan Setali. Bersama yayasan tersebut, ia mengampanyekan penggunaan produk fashion yang merupakan barang daur ulang.
Menurut Pendiri Komunitas Zero Waste Indonesia, Maurilla Imron, saat ini kesadaran serupa yang dirasakan oleh Andien ini sudah mulai berkembang luas di tengah masyarakat, khususnya generasi milenial. Merujuk survey yang dilakukannya, sudah lebih dari 50 persen generasi milenial yang saat ini merasa bertanggung jawab atas lingkungan.
"Hampir tiga tahun ini bisa terlihat adanya tren di masyarakat mengenai gaya hidup berkelanjutan. Dan ada sebuah kebanggaan tersendiri mereka melakukan itu. Bahkan, sekarang juga sudah jauh lebih banyak influencer dan bisnis yang membahas gaya hidup berkelanjutan," ungkap Maurilla.
Di dunia bisnis, Unilever tercatat sebagai salah satu perusahaan Fast Moving Consumers Goods (FMCG) yang sudah mulai memperkuat konsep keberlanjutan dan meningkatkan produksi produk ramah lingkungannya. Dikatakan Home Care Director PT Unilever Indonesia Veronika Utama, upaya berkelanjutan itu diwujudkan melalui lima pilar utama yang diperhatikan perusahaan dalam proses produksi.
"Salah satu perwujuduan nyatanya adalah Home Care, di mana September lalu kami men-declair our produk dengan transisi bahan baku yang tadinya 100 persen carbon, secara parsial kami mulai transisi ke bahan baku terbarukan," ungkap Veronika.
Unilever juga melakukan transisi produk berjejak karbon rendah. Termasuk, pembuatan produk dengan upaya menghemat penggunaan air, kemasan hasil daur ulang, hingga transisi produk berbahan kimia ke produk yang diformulasikan dengan cermat untuk konsumen.
Upaya yang dilakukan Unielver ini, menurut Produk Development R&D Manager Home Care Unilever Indonesia Effendi Yonathan, bertujuan untuk mengajak konsumen bisa lebih bijak dalam memilih produk yang digunakan sehari-hari.