Tone dari iklan tersebut umumnya bersifat optimis dan penuh daya tarik, yang bertujuan untuk menciptakan persepsi bahwa mengonsumsi produk tersebut akan menambah kualitas hidup konsumen.
Visual dalam iklan juga dipilih dengan hati-hati untuk menunjang bahasa yang digunakan. Gambar produk yang tampak segar dan menarik secara visual sering diperkuat dengan penggunaan warna-warna cerah dan aksen yang menggugah selera. Ini semua dirancang untuk memperkuat pesan bahwa produk tersebut tidak hanya lezat tetapi juga membawa manfaat kesehatan, meskipun kenyataannya mungkin tidak sepenuhnya benar.
Selain itu, iklan sering kali menggunakan gaya bahasa yang inklusif, menggunakan kata "kita" atau "anda" untuk menciptakan rasa inklusivitas dan personalisasi. Ini membantu dalam membangun hubungan dengan konsumen, membuat mereka merasa bahwa mereka adalah bagian dari komunitas yang lebih besar yang memilih gaya hidup sehat dan modern.
Penggunaan narasi atau testimoni yang tampaknya autentik juga menjadi strategi umum, di mana konsumen 'nyata' disebutkan memiliki pengalaman positif dengan produk. Ini tidak hanya meningkatkan kredibilitas iklan tetapi juga mendorong kepercayaan konsumen melalui bukti sosial yang kuat.
Secara keseluruhan, gaya bahasa dan tone dari iklan-iklan ini sangat ditujukan untuk menciptakan dan memelihara citra produk yang positif dan menyehatkan di mata konsumen, sambil menyembunyikan fakta bahwa produk tersebut mungkin tidak sehat seperti yang dibayangkan. Iklan-iklan ini memanfaatkan kecenderungan konsumen untuk membuat keputusan berdasarkan emosi dan persepsi pertama daripada fakta nutrisi yang mendalam.
Dalam dunia iklan, penggunaan tone yang optimis dan menarik sangat penting, terutama dalam mempromosikan produk makanan ringan. Misalnya, frasa seperti "Rasakan kesegaran alami di setiap gigitan!" atau "Nikmati hari Anda dengan penuh semangat bersama !" sering digunakan untuk memicu kegembiraan dan keinginan konsumen.
Iklan tersebut cenderung menampilkan kata-kata yang ringan dan bahagia seperti "Bawa keceriaan ke meja makan Anda" atau "Tersenyum lebih lebar dengan setiap snack!" yang tidak hanya menarik perhatian tetapi juga membangkitkan perasaan positif.
Selain itu, manfaat produk sering ditekankan dengan cara yang menarik dan menginspirasi. Kata-kata seperti "Lepaskan energi sejatimu dengan !" atau "Tingkatkan momen Anda dengan kenyamanan yang sehat" digunakan untuk menunjukkan bahwa produk tersebut lebih dari sekedar makanan ringan—ini adalah bagian dari gaya hidup sehat dan aktif.
Testimoni dari pelanggan yang puas juga sangat efektif. Ucapan seperti "Saya tidak pernah merasa lebih baik!" atau "Produk ini mengubah cara saya menikmati camilan. Benar-benar game changer!" memberikan bukti sosial yang memperkuat pesan bahwa produk tersebut layak dicoba.
Visual dalam iklan juga sangat menonjol, dengan penggunaan warna cerah dan gambar orang-orang yang terlihat bahagia dan energik sambil menikmati produk, yang menambah daya tarik emosional. Iklan sering mengundang konsumen untuk menjadi bagian dari komunitas atau gaya hidup yang lebih besar, dengan ajakan seperti "Bergabunglah dengan ribuan orang yang sudah beralih ke kehidupan yang lebih sehat dan lebih bahagia!" atau "Jadilah bagian dari revolusi kesehatan—mulai hari ini dengan !"
Narasi yang menginspirasi juga sering digunakan untuk memotivasi dan menginspirasi tindakan, dengan kata-kata yang menekankan awal dari sebuah perjalanan kesehatan seperti "Setiap hari adalah kesempatan baru untuk hidup lebih baik. Mulailah dengan ." atau "Kisah Anda menuju kesehatan dimulai dengan pilihan yang tepat—pilih ."
Secara keseluruhan, gaya bahasa dan tone yang digunakan dalam iklan makanan ringan ini sangat ditujukan untuk menciptakan dan memelihara citra produk yang positif dan menyehatkan, memanfaatkan kecenderungan konsumen untuk membuat keputusan berdasarkan emosi dan persepsi pertama.
RUJUKAN:
Qian, Y., & Xiaoqin, R. (2024). Exploring textual–visual strategies in internet-based light food advertising: A study of Taobao advertisements in China. Humanities and Social Sciences Communications, 11(645). https://doi.org/10.1057/s41599-024-03087-1
