Berdasarkan Nielsen Global Survey of Saving and Investment Strategies pada tahun 2013, menunjukkan bahwa responden yang aktif menabung untuk kebutuhan masa kini—seperti isu kesehatan dan rumah tangga yang tak terduga—terhitung lebih banyak (42% active savers), dibandingkan dengan konsumen yang menabung untuk tujuan masa depan (41% future savers).
42% Active Savers memiliki pilihan yang strategis dalam menyimpan uangnya, antara lain dengan memiliki beberapa rekening di bank lokal, asuransi jiwa, atau tabungan berencana.
Menabung untuk kebutuhan rumah tangga yang tidak terduga mendorong persentase tertinggi pada active savers di Amerika Utara (39%), Amerika Latin (38%), dan Eropa (32%). Di seluruh wilayah - Eropa (65%), Amerika Utara (61%), Asia Pasifik (56%), Amerika Latin (49%) dan Timur Tengah/Afrika (47%)—yang menyimpan uang tunai dalam mata uang lokal sebagai strategi investasi utama untuk membiayai kebutuhan ini.
Sementara, 55% dari responden di Asia Pasifik mengklaim bahwa mereka secara aktif menabung untuk hal-hal yg berhubungan dengan kesehatan, seperti halnya di banyak negara berkembang di Timur Tengah/Afrika (41%) dan Amerika Latin (38%). Responden di wilayah-wilayah tersebut memiliki pilihan yang strategis dalam menyimpan uangnya, antara lain dengan memiliki beberapa rekening di bank lokal, asuransi jiwa, atau tabungan berencana. Sedangkan Amerika Utara (33%) dan Eropa (24%) relatif lebih rendah dalam menabung untuk perihal kesehatan dan strategi menabungnya kurang terdiversifikasi.
Menurut Oliver Rust, Senior Vice President, Global Financial Services Nielsen, pembiayaan untuk kebutuhan kesehatan adalah isu yang cukup signifikan diantara konsumen di negara berkembang, yang kurang mendapatkan bantuan dari pemerintah.
“Konsumen seperti itu sangat serius menangani masalah kesehatan dan tidak ragu untuk menggunakan cara-cara yang diperlukan untuk meningkatkan keamanan finansialnya. Mereka secara aktif melakukan investasi pada tingkat yang lebih tinggi, melakukan diversifikasi investasi mereka untuk mendapatkan hasil yang lebih dapat diprediksi, serta fokus untuk mendapatkan hasil dengan lebih cepat,” ungkapnya.
Responden di wilayah Asia Pasifik, Amerika Latin dan Timur Tengah/Afrika juga memiliki perencanaan paling kuat untuk menabung untuk masa depan, khususnya dengan tujuan untuk membiayai masa depan anak, pendidikan yang lebih tinggi, pembelian properti untuk pertama dan kedua kali, pembelian barang mewah personal, warisan dan bisnis baru. Sedangkan di Amerika Utara dan Eropa, tujuan tabungan masa depan relatif lebih rendah untuk pendidikan yang lebih tinggi, bisnis baru dan persiapan momentum penting seperti pernikahan atau kelahiran bayi.
“Semakin banyaknya responden yang merencanakan untuk menabung untuk masa depan menunjukan adanya peluang mengedukasi konsumen tentang strategi tabungan dan investasi yang akan membantu mereka mencapai tujuan finansial,” kata Rust. “Hal ini juga memberi pencerahan mengenai pertumbuhan akumulasi kemakmuran konsumen di lebih banyak negara berkembang di dunia, dan aspirasi mereka untuk memiliki lebih banyak fleksibilitas dengan masa depan finansial yang lebih terjamin,” imbuhnya.
Nielsen Global Survey of Consumer Confidence and Spending Intentions diselenggarakan pada tanggal 14 Agustus sampai 6 September 2013, dan mensurvei lebih dari 30.000 konsumen online di 60 negara di seluruh Asia-Pasifik, Eropa, Amerika Latin, Timur Tengah, Afrika, dan Amerika Utara.
Survei tersebut bertujuan untuk mengevaluasi bagaimana konsumen di seluruh dunia mempersiapkan biaya finansial di masa kini dan masa depan. Nielsen telah mengevaluasi 16 strategi menabung dan investasi yang berbeda, yang digunakan untuk mendanai sekitar 14 target finansial untuk jangka panjang maupun jangka pendek.