easyJet – budget airlines asal London – berhasil bangkit dan bahkan menjadi posisi ke dua setelah Ryanair sebagai budget airline yang memiliki jumlah penumpang terbanyak. Kedua airline ini juga mampu membuat perubahan di industri penerbangan di benua Eropa, salah satunya adalah dengan membuka penerbangan berharga terjangkau ke daerah yang sebelumnya sulit diakses misalnya pantai di daerah Spanyol, Kroasia, Praha, dan Florence.
Adalah Carolyn McCall yang berhasil membuat easyJet keluar dari krisis bahkan meningkatkan profit serta menjadikan budget airline ini sebagai brand yang mampu bersaing di industri penerbangan Eropa. Pertumbuhan easyJet adalah hasil dari jerih payah McCall dalam menjadikan easyJet sebagai bisnis wisata Eropa yang menguntungkan.
Dalam empat tahun terakhir, easyJet mampu meraih profit setiap tahunnya, padahal penerbangan Eropa lain terus merugi akibat krisis keuangan yang terjadi pada 2008 silam. Untuk keuangan tahunan periode 2014, laba bersih yang didapat hampir 450 juta pounds, atau sekitar USD690 juta, dari pendapatannya yang berkisar lebih dari £ 4,5 miliar.
Pesaing kuatnya – Ryanair – juga mendapatkan profit yang besar, naik 39% sejak 2011, walaupun pertumbuhan pendapatannya agak melambat.
Turunnya harga bahan bakar minyak baru-baru ini menyebabkan kompetisi semakin ketat, apalagi penerbangan full-service juga semakin gencar promo pada musim panas. Ini menyebabkan saham easyJet merosot dalam beberapa pekan terakhir, setelah sebelumnya mencapai harga yang tinggi senilai £19 pada pertengahan April silam. Analyst memprediksikan bahwa keadaan ini hanya berlangsung sementara, dan tidak mungkin memperlambat pertumbuhan easyJet.
Di 140 bandara – dimana easyJet membuka penerbangan – maskapai yang menggunakan tipe A320s ini bersaing dengan full-fare carriers seperti Air France, Alitalia, Lufthansa dan Swiss. Lantaran sudah mendominasi bandara besar seperti London Gatwick, Geneva, dan Berlin Schönefeld, orang non-Eropa pun mulai aware dengan maskapai ini.
Mayoritas konsumen easyJet adalah para wisatawan. Namun, easyJet mampu menarik konsumen lain seperti business traveler/penumpang yang bepergian atas alasan bisnis. Inilah salah satu kunci kesuksesannya selama beberapa tahun terakhir.
“Carolyn mampu mengenali peluang pasar terbesar, walaupun mereka memiliki batasan biaya tertentu,” ujar Chris Tarry, konsultan penerbangan Inggris. “Untuk mendorong keuntungan yang lebih besar, Anda perlu melihat peluang meningkatkan kualitas pendapatan. Misalnya, seperti yang Carolyn lakukan, menarik dan meningkatkan jumlah business traveler/penumpang yang bepergian atas alasan bisnis dan hal-hal lain seperti frekuensi penerbangan.”
Carolyn bergabung dengan easyJet pada 2010 lalu. Sebelumnya, easyJet memiliki reputasi buruk sebagai penerbangan yang sering delay dan memiliki customer service yang buruk. Beberapa bulan sebelumnya kedatangannya di easyJet, Andrew Harrison pendahulunya dan beberapa manager teratas mengundurkan diri lantaran kritik publik.
“Carolyn mampu mengatasi situasi yang sulit sekalipun, dengan cara menyelaraskan aspirasi komersial dan realita operasional. Ia juga bisa melihat segala sesuatunya dari sudut pandang penumpang,” ungkap Rob Bishton, pejabat senior Britain’s Civil Aviation Authority.
Sejak hari pertamanya bergabung dengan easyJet, Carolyn membiasakan diri berkomunikasi dengan pilot dan berbaur dengan cabin crew bertepatan dengan jadwal terbangnya yang tercatat beberapa kali dalam seminggu. Melihat CEO berjalan dan memunguti sampah di antara kursi pesawat merupakan hal yang luar bisa bagi penumpang.
“Banyak hal yang sebenarnya saat itu penting untuk...