Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, tengah hingga akhir tahun menjadi "musim pernikahan" bagi masyarakat Indonesia. Singkatnya, dalam beberapa bulan kedepan akan banyak pasangan yang melangsungkan pernikahan mereka. Saat ini, sosial media telah menjadi salah satu bagian dalam proses perencanaan pernikahan. Betapa tidak, menurut artikel yang ditulis oleh Kimberlee Morrison, lebih dari 70 persen calon pengantin wanita memanfaatkan Pinterest untuk membuat rencana sebelum mereka bertunangan.
Pinterest dapat menjadi tools bermanfaat bagi brand
Menurut Jared Del Prete, Direktur Strategi Digital dari EGC Group, Pinterest adalah platform unik karena mampu mengumpulkan dan menggabungkan konten dari para pengguna maupun brand. "Calon pengantin dapat mengunggah situs yang mereka senangi lalu mem-Pin-nya. Dengan berasumsi bahwa setiap situs atau foto yang di-Pin merupakan vendor terbaik menurut versi mereka, para pengguna yang berteman di Pinterest mereka dapat dengan mudah mem-follow sebuah brand atau meng-klik hashtag."
Ia menambahkan, Pinterest pada dasarnya sangat berguna karena mampu menarik gambar dari situs-sistus besar serta memungkinkan orang untuk membangun boards dan mengkoneksikan foto-foto mereka. Meskipun mayoritas konten di Pinterest bersifat user generated, namun banyak juga orang yang membrowsing website kemudian mem-pin gambar dari website tersebut di akun mereka. Inilah yang kemudian membangun sebuah "taman berisi konten hebat".
Del Prete mencatat bahwa selagi orang-orang mem-pin konten dari situs yang mereka sukai, orang lain akan melihatnya sehingga akan terbentuk sebuah efek viral yang hebat. Dibandingkan harus mengoperasikan berbagai jejaring sosial secara simultan, brand dapat memanfaatkan Pinterest untuk mendorong traffict laman resmi mereka. Inilah yang menyebabkan Pinterest mampu menjadi tools yang sangat berharga bagi brand.
Agar brand mampu memanfaatkan Pinterest dengan baik selama musim pernikahan nanti, Del Prete memberikan lima tips berikut:
1. Buatlah image yang sifatnya mampu di-pin: Dengan kata lain, brand harus memanfaatkan fitur integrasi yang dimiliki oleh Pinterest sehingga gambar dapat di-share secara langsung dari situs yang bersangkutan.Tidak hanya itu, brand juga harus membuat gambar yang menarik serta kompetibel untuk diakses via desktop maupun perangkat mobile.
2. Perhatikan ukuran dan kualitas gambar: setiap situs jejaring sosial biasanya menawarkan fitur image sizing. Menurut Pinterest, aspek rasio gambar terbaik adalah 2:3 atau 1:3:5 dengan ukuran lebar minimal 600 pixel. Gambar-gambar yang tidak sesuai dengan parameter ini sebaiknya diperbaiki agar sesuai dengan feed atau ketentuan.
3. Berikan deskripsi yang bermanfaat: Pinterest bukan hanya sebuah scrapbook digital, namun juga sebuah visual search engine. Menggunakan keyword relevan serta deskripsi yang jelas dapat membantu pengguna untuk menemukan gambar Anda ketika mereka sedang melakukan browsing atau search.
4. Dorong image dengan iklan: Pinterest sekarang menyediakan fitur self-service advertising yang dapat dimanfaatkan oleh brand. Menurut Del Prete, sebuah Pin yang ter-promote pada kategori fashion dapat menghasilkan 138 juta impresi per bulannya.
Singkatnya, Del Prete berpendapat bahwa Pinterest memiliki manfaat yang sangat hebat untuk e-commerce dan brand positioning. Meskipun Pinterest masih terus berkembang, namun saat ini aplikasi tersebut memungkinkan brand untuk melihat top performing pin di semua boards, pin apa yang paling sering di klik serta pin seperti apa yang paling banyak di-share oleh pengguna.
Untuk musim pernikahan, Del Prete merekomendasikan brand untuk menaruh perhatian pada jenis gaun pengantin dan tata letak bunga yang paling banyak memancing engagement di kalangan user. Kemudian, brand juga harus melakukan penyesuaian-penyesuaian di situs mereka agar trafficnya menjadi tinggi.