Begini Strategi Rejuvinasi Brand Heritage Koepoe Koepoe

Hadir sejak tahun 1942, Koepoe-Koepoe sudah menjadi brand heritage di pasar seasoning atau pasar bumbu. Produk baking soda dan pewarna kue yang selama ini menjadi salah satu andalan Koepoe Koepoe misalnya, memang telah dikenal lekat oleh generasi baby boomers, alias segmen orangtua.

IMG_20151222_19782

Meski brand heritage menjadi modal dasar bagi Koepoe Koepoe untuk bertarung, diakui Head of Marketing Divison PT Anggana Catur Prima Ahmad Fachrur Rivai, tantangan berikutnya adalah bagaimana membuat Koepoe Koepoe tetap eksis dengan brand yang berjiwa “muda”. Mengingat, pertarungan makin ketat dan pasar pun sudah berubah.

“Oleh karena itu, agar tetap eksis sebagai brand heritage, kami melakukan langkah peremajaan atau rejuvinasi. Rejuvinasi kami lakukan di berbagai lini. Mulai dari rejuvinasi produk dengan menghadirkan varian baru, peremajaan kemasan dengan re-packaging yang lebih modern, serta rejuvinasi strategi branding maupun marketing,” paparnya.

Dari sisi produk, kini Koepoe Koepoe sudah memiliki delapan kategori produk utama. Antara lain, rempah-rempah, bahan kue, pasta, pewarna, biji-bijian, penyedap makanan, peningkat kualitas makanan, dan gula cair. “Kami adalah brand local dengan range produk yang paling luas di Indonesia,” ia mengklaim.

Pada tahap rejuvinasi branding misalnya, Koepoe Koepoe tidak hanya mengandalkan media konvensional seperti yang selama ini dilakukan. Di era digital seperti sekarang, Koepoe Koepoe justru memilih channel digital sebagai lokomotifnya. Contohnya, pada kampanye anyarnya yang bertajuk “Say It With Flavor”.

Ditambahkan Fachrur, kampanye tersebut akan digelar penuh di sepanjang tahun 2016 nanti. “Koepoe Koepoe meyakini bahwa memasak memiliki banyak makna yang mampu menyampaikan berbagai perasaan yang kadang sulit diungkapkan dengan kata-kata. Dengan intuisi memasak yang sebenarnya dimiliki oleh semua orang, kami ingin memberikan kemudahan bagi para Flavor Lover melalui keragaman produk yang kami miliki,” ujar Fachrur, di sela-sela kick off kampanye bersama media hari ini (22/12).

Bersamaan dengan peluncuran kampanye “Say It with Flavor”, Koepoe Koepoe juga meluncurkan website www.koepoekoepoe.com yang berisi beragam informasi untuk Flavor Lover. Di antaranya, resep mengolah masakan dan kue (cooking dan baking) dari hasil olahan produk Koepoe Koepoe di halaman Koepoenya Recipe; membedah teknik memasak, padu padan rasa, dan tips masak di laman Koepoenya Secret; serta Koepoenya Product yang membahas masing-masing produk Koepoe Koepoe dan kegunaannya.

“Melalui website itu, Koepoe Koepoe ingin mengajak Flavor Lover untuk berbagi ilmu masak-memasak dan menyampaikan pesan kepada orang-orang terdekat melalui rasa masakan di ruang yang lebih terbuka dan dapat diakses oleh siapa saja,” lanjutnya.

Selain itu, dalam rangkaian kampanye itu, Koepoe Koepoe juga akan menggelar “Baking Demo Roadshow 2016” di lebih dari 10 kota. Pada kesempatan itu, Koepoe Koepoe akan menggandeng komunitas seperti ibu-ibu UKM, ibu-ibu PK, chef, dan sebagainya. “Tentu saja, untuk mengamplifikasi aktivasi yang kami lakukan, kami memaksimalkan social media yang kami miliki seperti facebook, twitter, Instagram, maupun youtube,” katanya.

Meski digital sebagai lokomotif kampanye, namun pendekatan yang digunakan oleh Koepoe Koepoe untuk kampanye “Say It with Flavor” adalah Integrated Marketing communication (IMC). “Mulai dari channel digital, aktivasi merek, menggunakan print Ad dan sponsor program di televisi, hingga program Public Relations,” tutup Fachrur, yang menyebutkan bahwa market baru seperti ibu-ibu muda merupakan salah satu hasil dari langkah rejuvinasi.

Tags:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)