Industri e-commerce di Tanah Air, dalam tiga tahun terakhir, makin terlihat seksi. Hal itu ditandai dengan meningkatnya belanja iklan kategori jasa layanan online di televisi. Merujuk hasil riset Nielsen yang baru saja dirilis pada Agustus ini (19/8), pada semester pertama 2013, belanja iklan jasa layanan online di televisi bertumbuh menjadi 82%. Sedangkan 18%, dialokasikan untuk print Ad.
Selanjutnya, pada periode yang sama di tahun 2014, belanja iklan televisi untuk jasa layanan online menjadi 85%. Pada periode yang sama di tahun 2015, angkanya meningkat lagi menjadi 91%. Bandingkan dengan periode yang sama di tahun 2011 dan 2012, belanja iklan televisi masih di bawah, bahkan sama dengan print Ad. Yakni, 50% di tahun 2011 dan 43% di tahun 2012.
Fantastisnya, meski ekonomi Indonesia tengah melesu dan banyak perusahaan menge-rem belanja iklannya, para pemain di jasa layanan online justru makin jor-joran beriklan. Tengok saja pertumbuhan belanja iklan yang begitu fantastis dari kuartal pertama (Q1) 2015 ke kuartal kedua (Q2) 2015. Jika Q1 2015 belanja iklan hanya di angka Rp 295,1 miliar, maka pada Q2 2015 jumlahnya melonjak dratis menjadi Rp 887,2 miliar. Itu artinya, tumbuh 201%.
Lantas, siapa top 10 spenders (pembelanja iklan terbesar) di kategori jasa layanan online sepanjang semeseter pertama 2015? Posisi tertinggi ada Traveloka dengan belanja iklan Rp 376,3 miliar. Selanjutnya diikuti oleh Tokopedia Rp 187,3 miliar, BliBli Rp 149,1 miliar, OLX Rp 85,2 miliar, LINE Rp 76,1 miliar, Oke Zone Rp 70,1 miliar, Lazada Rp 48,09 miliar, Buka Lapak Rp 38,4 miliar, Elevenia Rp 37,09 miliar, dan Trivago Rp 29,5 miliar.
Sementara itu, pemain bisnis e-commerce pun secara signifikan bertambah dalam tiga tahun terakhir. Dari 10 pengiklan terbesar di kategori Jasa Layanan Online, di tahun 2011 hanya Tokobagus.com yang beriklan di televisi dan diikuti oleh Berniaga.com di tahun 2012 dan 2013. Di tahun 2014, ada dua tambahan pemain e-commerce yaitu Elevenia.com dan Traveloka.com; dan di paruh pertama 2015 bertambah lagi enam pemain e-commerce yang beriklan di televisi yaitu Tokopedia.com, Blibli.com, OLX.com, Lazada.com, Bukalapak.com dan Trivago.com. yang masuk dalam 10 pengiklan terbesar kategori Jasa Layanan Online.
Menurut Hellen Katherina, Direktur Media Nielsen Indonesia, “Fenomena perkembangan e-commerce yang cukup pesat di Indonesia didorong oleh tren konsumen saat ini. Data kami menunjukkan bahwa penetrasi internet naik dari 22% jadi 36% dalam lima tahun ke belakang, kepemilikan smartphone meningkat dari 12% ke 26% dalam tiga tahun terakhir, dan belanja online naik dari 7% ke 12% dalam lima tahun terakhir. Ini menunjukkan bahwa e-commerce memiliki peluang yang sangat besar untuk semakin berkembang ke depannya, dan tentu saja peluang ini dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh pelaku bisnis e-commerce sehingga mereka tidak ragu berinvestasi untuk beriklan di televisi.”
Grup media Trans Corp meraih pendapatan tertinggi dari belanja iklan Jasa Layanan Online, dengan total perolehan 29% (16% Trans7 dan 13% TransTV). Itu artinya, hampir sepertiga dari total pendapatan stasiun televisi nasional dari kategori Jasa Layanan Online. Selanjutnya, diikuti oleh RCTI (13%), SCTV (12%), Global TV (9%), dan Net TV (8%).
Informasi belanja iklan dikumpulkan dari data Advertising Information Services yang memonitor aktivitas periklanan Indonesia. Mencakup 14 stasiun TV nasional dan jaringan, 101 surat kabar dan 133 majalah dan tabloid. Semua angka didasarkan pada rate card gross, tanpa menghitung diskon, promo, dan lainnya.