Bersiap Menyusun Marketing Plan 2016? Pertimbangkan Lima Tren Content Marketing Ini

Marketing-plan ok

Dalam waktu dekat, marketers atau pemasar akan menghadapi tutup tahun. Jelang tutup tahun 2015 ini, biasanya marketers tengah bersiap merancang rencana marketing (marketing plan) mereka untuk tahun depan. Ada baiknya, pemasar mempertimbangkan tren content marketing yang telah terjadi di tahun 2015 ini. Mengapa? Lantaran, saat ini content marketing menjadi alat yang ampuh, bahkan lebih banyak pemasar yang menggunakan content marketing untuk menciptakan brand engagement dengan konsumen mereka. Terbukti, 98% dari pemasar yang disurvei mengatakan bahwa content marketing adalah inti dari setiap strategi pemasaran mereka.

Vinay Chand dan Craig Zingerline, seperti yang dikutip dari Business2community.com, menyebutkan bahwa ada lima tren content marketing yang telah terjadi di tahun 2015, yang dapat dijadikan modal bagi para marketers dalam merancang strategi marketing mereka di tahun 2016 nanti.

Berikut ini adalah lima tren content marketing yang telah terjadi di tahun 2015.

1. Ada Anggaran Lebih untuk Content Marketing
Rata-rata, biaya untuk content marketing adalah 62% lebih murah daripada biaya untuk pemasaran tradisional. Saat ini, pemasar menghabiskan lebih dari 25% anggaran pemasaran mereka untuk content marketing. Persentase itu diprediksi akan bertumbuh dalam waktu dekat. Menurut Content Marketing Institute, 59% dari pemasar yang diwawancarai mengatakan bahwa mereka akan meningkatkan pengeluaran untuk content marketing di tahun 2016. Untuk itu, saat ini waktu yang tepat bagi pemasar untuk mengambil benefit dari tren saat ini, untuk kemudian berinvestasi lebih banyak dalam content marketing untuk hasil yang lebih baik di tahun depan.

2. Visual Storytelling adalah Kuncinya
Saat ini konsumen dapat dengan mudah mengakses gambar dan video di mana saja. Mereka lebih sering memilih format tersebut dibandingkan dengan format teks yang panjang. Hal itu tentu saja telah memaksa pemasar untuk menciptakan konteks visual yang lebih yang menarik demi menangkap perhatian users atau konsumen. Terbukti, penggunaan platform visual seperti Instagram dan Snapchat telah meningkat pesat pada tahun 2015. Telah ada peningkatan 17% dalam penggunaan Instagram tahun ini. Jumlah itu kemungkinan akan tumbuh dalam waktu dekat.

3. Penggunaan Kontes dan Kuis
Dalam lingkungan bisnis yang serba cepat, pemasar harus selalu datang dengan metode baru untuk berkomunikasi secara efektif dengan audiens mereka. Mereka sekarang telah berpaling ke kontes (kompetisi) dan kuis, yang dinilai hemat biaya, lebih interaktif, dan menarik. Terbukti, saat ini banyak merek besar telah menggunakan strategi itu untuk menghasilkan buzz besar di pasar tahun ini. Misalnya PepsiCo bermitra dengan Linkedin untuk menjalankan kontes video untuk menghasilkan kesadaran tentang pekerjaan marketing untuk mahasiswa. RadioTimes bermitra dengan Bracketeers untuk menjalankan kontes braket-voting tentang TV Champion 2015, guna menciptakan keterlibatan bagi pengguna mereka. Di Indonesia sendiri tren kontes foto dan video juga makin marak. Hampir semua brand-brand di Tanah Air menggunakan metode seperti itu untuk mendapatkan buzz maupun amplifikasi yang besar.

4. Analytics Menjadi Lebih Penting
Pemasar telah menggunakan puluhan tools analisis untuk mengetahui bagaimana pelanggan mereka berinteraksi dengan konten mereka, termasuk mendapatkan wawasan berharga tentang strategi mereka. Menurut AdAge, biaya analisis marketing saat ini mencapai 6,7% dari total anggaran pemasaran. Namun, diharapkan meningkat menjadi 11,1% dalam tiga tahun ke depan. Bagi pemasar, investasi dalam analisis selalu merupakan pilihan cerdas untuk memperoleh hasil yang terbaik dari kampanye pemasaran mereka.

5. Penggunaan Mobile Telah Meningkat
Semakin banyak jumlah pengguna mobile telah memicu para pemasar untuk menciptakan lebih banyak konten untuk khalayak mobile. Di Q1 2015, views mobile video meningkat 100% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Jika Anda membuat konten berbasis video dan gambar, harapannya sebagian besar pertumbuhan pengguna berasal dari ponsel.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)