Hasil Survei Global Medical Trend Report dari Towers Watson di tahun 2012 menunjukkan bahwa rata-rata kenaikan biaya pengobatan di Indonesia sejak 2009 hingga 2011 terus meningkat. Yakni, dari 10,7% ke 13,5% per tahun. Sementara itu, berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik periode 2011-2012, rata-rata kenaikan pendapatan orang Indonesia hanya 1,2% per tahun.
Garap pasar kesehatan, PT Sun Life Indonesia luncurkan produk Sun MED dengan tarif premi yang kompetitif mulai dari Rp 500 ribu.
Tak mengherankan, jika masih banyak orang Indonesia yang membiayai sendiri biaya rumah sakit mereka. Alias, tidak ditanggung oleh asuransi kesehatan. Ironisnya, persentase orang Indonesia yang menanggung sendiri biaya rumah sakit mereka mencapai 70% terhadap total penduduk di Tanah Air. Jumlah yang tidak kecil, tentunya.
Menurut Presiden Direktur PT Sun Life Financial Indonesia Bert Paterson, fakta tersebut menjadi kebutuhan masyarakat yang harus segera dijawab. Ia menjelaskan, ada tiga hal yang paling dikhawatirkan orang. Pertama adalah kesehatan; kedua, pendidikan untuk anak; dan ketiga, dana untuk pensiun.
Untuk itu, demi menjawab kebutuhan masyarakat yang terus berkembang, akhir Juni 2013 ini (25/6) Sun Life Indonesia meluncurkan layanan perlindungan terbaru, Sun Medical Executive (Sun MED)—guna melengkapi produk utama yang sudah diluncurkan sebelumnya, Brilliance.
“Nasabah menuntut kami untuk terus mencari cara dalam memberikan solusi keuangan yang tepat. Peluncuran Sun MED merupakan wujud upaya kami untuk senantiasa memenuhi kebutuhan nasabah. Penyakit kritis yang tidak terduga disertai dengan meningkatnya biaya rumah sakit merupakan hal yang menyita pikiran sekaligus mengkhawatirkan nasabah kami," papar Bert.
Hadir dengan tarif premi yang kompetitif—mulai dari Rp 500 ribu untuk produk utama dan Sun MED—Sun Life manawarkan beragam benefit yang berbeda dengan produk lainnya. Manfaat pertama adalah usia pertanggungan mulai dari 15 hari sampai dengan 88 tahun. "Kami satu satunya asuransi yang meng-cover usia pasien hingga 88 tahun," imbuh Elin Waty, Chief Distribution Officer PT Sun Life Financial Indonesia.
Manfaat lainnya adalah, Sun MED memungkinkan nasabah untuk menikmati sistem non-tunai (cashless) yang sederhana. Dengan demikian, nasabah dapat memperoleh layanan yang cepat dari rumah sakit. "Selain itu, benefit lainnya adalah biaya operasi atau perawatan setelah rawat inap akan dibayar berdasarkan tagihan yang disesuaikan dengan batas tahunan," lanjut Elin.
Demi mengedukasi konsumen akan pentingnya asuransi kesehatan guna melindungi diri mereka dari biaya rumah sakit yang tak terduga, dan sekaligus memasarkan Sun MED, sejumlah program pun digelar. Mulai dari program PR (Public Relation), memasarkan sekaligus mengkomunikasikan melalui jalur distribusi keagenan yang kini jumlahnya mencapai 5.500 tenaga agen pemasaran di seluruh Indonesia, hingga memasarkan dan mengkomunikasikan lewat 200 telemarketers yang tersebar di berbagai call center. Termasuk, membangun kerja sama strategis dengan sejumlah bank besar.