Survey Mobile Security Check Point tahun 2014 terhadap 700 profesional IT (Information Technology) menunjukkan bahwa lebih dari separuh responden (91%) mengatur data bisnis mereka pada perangkat personal pegawai. Itu artinya, perangkat mobile karyawan terkoneksi dengan corporate networks. Sementara itu, hampir seluruh responden, 98% , mengakui kekhawatiran mereka terhadap dampak yang bakal terjadi terkait insiden keamanan mobile.
Check Point Software Technologies Ltd meluncurkan Check Point Capsule, solusi tunggal yang menawarkan kemanan berlapis ganda untuk mobile security
Sementara itu, 82% professional IT yang disurvei memperkirakan bahwa insiden yang terkait pada keamanan mobile akan terus bertambah pada tahun 2015 ini. Hal itu ditandai dengan tiap tahunnya resiko kemanan pada perangkat mobile berbasis Android terus bertumbuh. Jika tahun 2013 resiko keamanan di perangkat mobile berbasis Android masih di angka 49%, maka tahun 2014 angkanya melonjak menjadi 64%.
Berangkat dari hasil survei tersebut, Check Point Software Technologies Ltd—market leader di pasar global untuk produk pengamanan internet—awal Maret ini (11/3) meluncurkan produk anyarnya, Check Point Capsule. Dijelaskan Darric Hor, Regional Director South Asia Check Point Software Technologies Ltd, produk baru tersebut merupakan solusi tunggal yang menawarkan kemanan berlapis ganda untuk mobile security—baik untuk system operasi iOS maupun Android.
Ada tiga fungsi di dalam Check Point Capsule. Yaitu, Capsule Workpace yang melindungi data bisnis pada perangkat mobile, tanpa harus mengatur keseluruhan perangkat; Capsule Docs yang mencegah kebocoran data, baik secara internal maupun eksternal, dengan melekatkan system keamanan yang berpindah temapt bersama dengan dokumen; dan Capsule Cloud yang memperluas kebijakan keamanan dari suatu perusahaan dengan melindungi perangkat mobile dari ancaman ketika berada di luar jaringan perusahaan.
Ditambahkan Country Manager Indonesia Check Point Software Technologies Dhany Kurniawan, produk IT Secutiry terbagi dalam empat segmen, yakni segmen network security, mobile security (handphone dan tablet), end point security (PC dan desktop), dan cloud security (data center). “Check Point menjangkau semua segmen tersebut,” tegas Dhany, yang menyebutkan sampai saat ini Check Point masih menyasar market korporat atau Business to Business (B2B).
Pada kesempatan peluncuran produk baru tersebut, Check Point juga resmi mengumumkan pembukaan kantor Sales Representative Office di Jakarta. Dikatakan Darric, kehadiran kantor representatif di Jakarta karena Indonesia merupakan market yang sangat potensial untuk membesarkan bisnis Check Point. “Check Point hadir di pasa global pada tahun 1993. Namun, produknya masuk Indonesia pada tahun 2001-2002. Dan, tahun 2015 ini, kami memutuska untuk membuka kantor perwakilan di Jakarta, dengan Dhany Kurniawan sebagai pemimpinnya,” tegas Darric.
Sementara itu, sebagai upaya memasarkan produk Check Point Capsule di Tanah Air, Check Point akan melakukan edukasi market terlebih dahulu di berbagai korporat. Langkah edukasi antara lain melalui presentasi kepada para professional IT di perusahaan, mengemas kampanye komunikasi bertajuk 3D Security di website, hingga melakukan kegiatan PR (Public Relations).
“Tidak tertutup kemungkinan, ke depannya produk Check Point Capsule akan menyasar segme ritel, dalam hal ini para pengguna mobile. Tentu saja, untuk memasuki pasar ritel, kami harus menggandeng operator terlebih dahulu,” tutup Dhany.