Google Indonesia bekerjasama dengan Ogilvy & Matters Indonesia serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif meluncurkan Inovasi Indonesia, sebuah program inisiatif dan pengakuan kepada para inovator di dunia internet yang memanfaatkan media internet untuk peningkatan kehidupan dan kesejahteraan, pada Rabu, (3/7) di Jakarta.
Google Indonesia bekerja sama dengan Ogilvy & Matters Indonesia serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif meluncurkan program inisiatif Inovasi Indonesia, sebagai upaya mendorong upaya para pengusaha onlinedalam melakukan usaha yang sekaligus bisa berdampak banyak bagi kesejahteraan masyarakat.
Diklaim oleh Rudi Ramawy, Country Head Google Indonesia, “Inovasi Indonesia ini terinspirasi dari Google, dimana kami percaya pada kekuatan web yang dapat membantu 50 juta calon pengguna internet untuk belajar dan mencapai potensi mereka yang sebenarnya. Inisiatif ini merupakan langkah menuju arah yang sama,” katanya.
Penghargaan Inovasi Indonesia, ditujukan kepada enam inovator yang mempergunakan internet sebagai platform kegiatan mereka, yaitu La Spina ( usaha sepatu dan tas), Ruma (pelatihan pemasaran), Mitra Netra (pendidikan untuk tuna netra via internet), Nebeng.com, Nulisbuku.com, dan Batik Fractal (pembuatan batik yang menggunakan rumus matematika).
Keenam penerima penghargaan ini terdiri dari usaha profit dan non-profit yang memberdayakan diri lewat kecakapannya memanfaatkan akses internet dalam menyampaikan informasi dan menangkap sejumlah peluang.
Diakui Rudi, objektivitas acara ini bukan sekedar untuk mencari siapa paling jago menggunakan internet, tapi bagaimana internet menjadi platform mereka untuk melakukan usaha dan bisa berdampak banyak bagi kesejahteraan masyarakat sekitar.
“Kegiatan ini sepenuhnya untuk menginspirasi masyarakat dan diharapkan akan rutin untuk dilakukan tiap tahunnya. Selain itu lewat acara ini pun masyarakat diingatkan untuk memanfaatkan beragam device dan internet yang dimiliki agar juga bermanfaat untuk orang banyak,” tutur Rudi.
Mengomentari pernyataan yang disampaikan Rudy Ramawy, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Marie Elka Pangestu mengatakan, “Mobile penetration yang tinggi ditambah dengan internet penetration yang besar, namun nilai tambahnya masih kurang. Di lihat dari sisi ekonomi sebenarnya potensinya masih bisa digali secara full. Hal ini seharusnya menumbuhkan insan–insan kreatif yang memanfaatkan internet sebagai sebuah media,” terangnya.
Mari kemudian menambahkan bahwa sedikitnya ada lima macam tantangan yang perlu dihadapi oleh insan kreatif dan pemerintah untuk menumbuhkan iklim kreatif itu sendiri di Indonesia. Pertama, mengembangkan sumber daya manusia dan teknologi, memperluas jaringan dan kolaborasi dengan insa kreatif lain; kedua adalah mengembangkan industrinya, menambah kualitas, konten, hulu, hilir, sarana, dan prasarana; ketiga yaitu access to finance, untuk tambahan modal kerja; keempat yakni access to market, membuka pasar selebarnya; dan terakhir, kelembagaan, perlindungan terhadap produk yang dihasilkan lewat HAKI.