Studi terbaru yang dilakukan JAKPAT – September 2023 -- mengungkap bahwa 88% pembeli online di Indonesia lebih memilih membandingkan harga di dalam satu platform e-commerce, sebuah indikator kuat dari kesetiaan dan kenyamanan terhadap platform favorit mereka. Tren ini menyeberang generasi, dengan Gen Z dan Milenial pada posisi terdepan dalam mengadopsi perilaku ini.
Berbelanja online telah menjadi rutinitas bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, yang kini lebih cenderung melakukan perbandingan harga dalam satu platform e-commerce daripada melintasi platform yang berbeda. Hal ini tercermin dari data yang menunjukkan bahwa 88% konsumen lebih memilih untuk membandingkan harga di antara toko yang berada di platform yang sama.
Ini mencerminkan kepercayaan dan kenyamanan yang tinggi terhadap platform pilihan mereka. Secara spesifik, baik Gen Z maupun Milenial menunjukkan angka yang sama dengan keseluruhan total, yakni 88%, sedangkan Gen X sedikit lebih rendah di 87%. Data ini menunjukkan sedikit variasi berdasarkan generasi, dengan angka yang cukup konsisten di seluruh papan.
Menariknya, 62% konsumen juga tercatat sering melakukan pembelian saat ada acara penjualan, seperti pada tanggal-tanggal ganda yang sering dijadikan momen promosi oleh marketplace. Hal ini menunjukkan bahwa strategi promosi masih sangat relevan.
Bahkan, 63% konsumen secara keseluruhan, termasuk 64% dari Gen Z dan Milenial, serta 63% Gen X, pria, dan wanita, rela menunggu momen flash sale untuk membeli barang-barang dari wishlist mereka. Ini sekalgus memberikan gambaran bahwa kesabaran untuk menunggu penawaran terbaik menyeberang melalui demografis yang beragam.
Promosi dan strategi harga, yang jelas memegang peran penting dalam membentuk kebiasaan belanja konsumen, menimbulkan tantangan bagi pelaku e-commerce untuk menciptakan strategi yang tidak hanya meningkatkan interaksi konsumen dengan platform mereka tapi juga membangun kesetiaan jangka panjang.
Kekhawatiran tentang dampak promosi harga yang berlebihan terhadap nilai merek menuntut keseimbangan yang hati-hati antara menawarkan diskon dan memelihara nilai merek.
Selain itu, terdapat tantangan untuk mengubah perilaku browsing menjadi pembelian yang sebenarnya, terutama di luar periode promosi. Platform e-commerce perlu menyusun strategi yang dapat meningkatkan konversi pembelian sepanjang waktu, bukan hanya saat event tertentu, untuk memastikan pendapatan yang stabil.
Intinya, wawasan dari data perilaku belanja online ini sangat krusial dalam menginformasikan strategi e-commerce yang dinamis dan berkelanjutan. Pendekatan yang terfokus pada pelanggan, yang mengintegrasikan pendengaran kebutuhan dan harapan mereka serta menganalisis data perilaku belanja, adalah kunci untuk berinovasi dan beradaptasi di pasar yang terus berubah dan kompetitif.