Kualitas layanan merupakan isu penting dalam pengelolaan bandara. Pengalaman selama di bandara dirasakan akan selalu diingat oleh wisatawan internasional. Ini memiliki dampak yang signifikan dalam mempromosikan atau kegiatan pariwisata dan bisnis internasional di masa depan.
Dengan kata lain, bandara merupakan titik pertemuan pertama dari sebuah citra suatu negara di mata tamu asing. Dengan demikian, evaluasi tingkat kepuasan penumpang pada layanan bandara telah menjadi isu penting bagi pengelola bandara.
Itu sebabnya, adalah sesuatu yang menggembirakan bila Bandar Udara Internasional Kualanamu masuk kategori 24 besar dunia versi "Airport Service Quality" (ASQ). ASQ merupakan lembaga dunia yang eksis dalam menilai pelayanan kebandarudaraan.
Dalam sambutan pada pembukaan Festival Tari Tradisional XI se-Deli Serdang di altar terminal kedatangan Bandara Kualanamu, Kamis, GM Bandara Kualanamu Said Ridwan mengatakan, penghargaan dari ASQ tersebut menjadi salah satu bukti kelancaran upaya menjadikan infrastruktur transportasi udara tersebut sebagai bandara kelas dunia."Alhamdulillah, menjelang akhir masa jabatan, saya berhasil meraih penghargaan tingkat dunia," katanya.
Ketika baru dioperasikan pada 2013, pihaknya berencana menjadikan bandara yang memiliki kode KNO dalam penerbangan internasional itu untuk masuk dalam 50 besar dunia. "Saya menargetkan KNO masuk 50 besar, ternyata malah lebih yakni 24," ujar Said.
Dari data yang dilansir ASQ yang berkantor di Swiss, Bandara Kualanamu disebutkan sebagai bandara besar dengan kapasitas penumpang 5-15 juta orang per tahun dengan 36 klasifikasi.
Klasifikasi tersebut meliputi jumlah penumpang, business passenger, leisure passenger, moda transportasi, dan fasilitas parkir.
Namun dalam klasifikasi value for money of parking facility, Bandara Kualanamu berhasil meraih peringkat 17, klasifikasi availability of bagagge carts/trolley urutan ke-22, kemudian kembali ke urutan 24 dalam klasifikasi waiting time in check in.
Dalam efesiensi of check in staff, Bandara Kualanamu kembali menduduki urutan ke-24, dan disusul courtesy of check in staff. Klasifikasi waiting time at pasport, masuk urutan ke-22, courtesy and helpfullnees of inspection staff ke-21, dan kembali ke urutan 24 dalam klasifikasi security staff.