Levi’s Gunakan Trade- In Untuk Program CSR

Levis
Mengulang kesuksesan program sebelumnya terkait dengan aksi nyata membantu korban bencana di beberapa tempat di Indonesia. Produsen celana Jeans, Levi’s kembali menggelar Trade – Levi’s di tahun 2014. Menargetkan sekitar 20 ribu potong celana untuk disumbangkan di tahun ini, Levi’s rajin mempromosikan program tersebut lewat iklan di media cetak.
Trade – In Levi’s secara objektif merupakan program Corporate Social Responsibility (CSR) yang menjadi kegiatan rutin perusahaan asal Amerika Serikat ini di Indonesia. Disebutkan oleh Glen Hanafiah, Consumer Marketing Manager ASEA Levi’s, “program ini diprioritaskan untuk membantu korban bencana alam di beberapa tempat di Indonesia, seperti erupsi Gunung Sinabung, di Kota Sinabung, Sumatera Utara, dan di beberapa kota lain,” sahutnya.

Melirik sejarahnya, apa yang dilakukan Levi’s merupakan program yang sudah berlangsung selama 4 kali, terhitung mulai tahun 2010. Glen menerangkan, bahwa program social ini merupakan bagian dari pilar – pilar social yang dimiliki Levi’s diantaranya adalah Give To Our Society, dimana Levi’s tidak hanya memikirkan meningkatkan keuntungan tapi juga ada timbal balik ke masyarakat dalam bentuk aksi nyata social.

Secara teknis, sahut Glen, penyelenggaraannya adalah dengan menyumbangkan tipe produk merek Levi’s dengan kondisi seperti apapun untuk kemudian ditukarkan dengan voucher pembelian celana yang baru yang dapat digunakan konsumen untuk kemudian disumbangkan kepada pihak korban bencana. “Mereka (para korban bencana) juga butuh memperoleh pakaian sumbangan, karena banyak dari mereka yang kini hanya mungkin mengandalkan pakaian atau celana yang sama ketika mereka menghindari musibah,” kata Glen.

Seperti halnya Glen, Sumesh Wadhwa, Commercial Director Levi’s Indonesia juga berharap banyak dari program ini bisa mengumpulkan sekitar 20 ribu potong celana untuk disumbangkan. “Targetnya memang sekitar 15 – 20 ribu potong celana, tapi semakin banyak semakin bagus tentunya,” tuturnya.

Melihat ke penyelenggaraan di tahun sebelumnya, rata – rata sumbangan yang terkumpul berada di kisaran angka 15 ribu. “Tentu kita ingin tingkatkan terus, maka di tahun 2014 ini kami canangkan sekitar 20 ribu bisa dicapai hingga akhir tahun,” sahut Sumesh saat ditemui di acara peluncuran global campaign ‘Live in Levi’s’ di Jakarta, pada Rabu (2/7/14).

Untuk mencapai target tersebut, sebut Sumesh, kami memang sengaja beriklan (print – ad) di media cetak. “Kami melihat target marketnya ada di sana. Sehingga kami komunikasikan terus agar mendapat respon. Dan sejauh ini responnya positif dengan semakin banyaknya jumlah sumbangan dan partisipasi konsumen untuk gabung di program Trade – In Levi’s ini,” imbuh Sumesh.

Peran komunikasi lain lewat social media pun digunakan Levi’s untuk program ini. Lewat akun Levi’s di Facebook dan @Levi’sID di akun Twitter, Levi’s banyak menyisipkan konten terkait program Trade – In tersebut dan alasan mengapa program ini dibuat. Tidak hanya itu, website www.levi.co.id milik Levi’s Indonesia juga memuat banyak hal soal program ini untuk mengedukasi konsumen.

Dikatakan Sumesh, “ini adalah bentuk kepedulian social yang sesuai dengan core business kami, yang kami inginkan adalah memberikan dampak positif kepada para korban bencana,” terangnya. Karena itu, ungkap Sumesh, Levi’s bekerjasama dengan beberapa NGO atau Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang fokus di penanganan bencana seperti PKPU dan ACT untuk membantu terlaksananya kegiatann distribusi bantuan di titik – titik bencana.

“Sejauh ini, selama kurun waktu kuartal pertama tahun 2014 berdasarkan data per Juli 2014 sudah terkumpul sekitar 15 ribu potong celana untuk di sumbangkan. Kami optimis bisa lebih dari angka tersebut,” sebut Sumesh. Di sisi lain, Levi’s juga melakukan kontribusi social dengan memberikan aksi serupa kepada Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB).

Bagi Sumesh, celana jeans – terutama brand Levi’s, adalah produk dengan kualitas yang terbaik di dunia. Karena itu, lanjutnya, kami ingin memberikan kepercayaan kepada para korban bencana untuk mengenakan produk Levi’s sehingga semangat untuk melanjutkan kehidupan pasca bencana semakin bertambah.

“Brand ini memberikan hal yang positif, tidak hanya kepercayaan diri saja tapi juga kesejahteraan diri. Kami ingin membangun awareness serta engagement tidak hanya dengan konsumen tapi juga para korban bencana untuk kembali memulai hidup dengan semangat dan pantang menyerah. Karena Levi’s menurut saya adalah brand yang way of live, dan kami tularkan effort itu kepada mereka lewat program Trade- In Levi’s ini,” tegas Sumesh yang turut diamini oleh Glen.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)