Penyedia solusi pembayaran online lokal Doku, tercatat telah melakukan proses transaksi hingga Rp11 triliun sejak didirikan pada tahun 2007 silam. Tak tanggung-tanggung, rata-rata pertumbuhan bisnis Doku juga tumbuh hampir 100% tiap tahunnya.
Menurut CEO Doku, Thong Sennelius, angka pertumbuhan tersebut cukup tinggi. Mengingat mayoritas transaksi yang terjadi berasal dari industri travel, seperti airlines, hotel, dan tour operator.
"Memasuki tahun ke-6 kehadiran Doku di Indonesia, ditandai dengan perluasan segmentasi pasar, dari segmen korporasi yang hingga saat ini Doku telah melayani lebih dari 400 merchant premium, ke segmen konsumen," jelas Thong, Kamis (13/6) di Jakarta.
Selama enam bulan pertama di 2013, Doku juga tercatat memiliki 100 merchant baru. Sehingga, sampai awal Juni 2013 ini, total merchant premium korporat Doku meningkat dari 300 menjadi 400 merchant.
"Selain segmen korporat, tahun ini Doku mulai melirik segmen konsumen yang kami rintis melalui beberapa kemitraan strategis dengan salah satu bank nasional, yaitu BNI, dengan meluncurkan dompet virtual Doku Wallet pada April 2013 lalu. Dompet virtual ini tidak hanya untuk nasabah BNI, tapi juga berlaku bagi non-nasabah BNI," ujar Thong.
Selain BNI, Doku juga menjalin kerja sama dengan Merpati Nusantara Airlines sebagai solusi pembayaran online. Lalu, di awal Juni 2013, Doku juga bersinergi dengan PT Pembangunan Jaya Ancol dalam layanan pembelian tiket online.
"Di usianya yang ke-6 tahun ini, kami akan memperkuat posisi Doku sebagai market leader di segmen pembayaran online Tanah Air. Ini juga sebagai upaya kami dalam mendukung perkembangan ekosistem e-commerce di Indonesia," tutup Thong.