Tak hanya wanita—yang notebene merupakan target market dari Tupperware—youth entrepreneur rupanya menjadi segmen yang turut dibidik Tupperware Indonesia. Dalam rangkaian program Corporate Social Responsibility (CSR), Tupperware menghadirkan program “Rumah Wirausaha Muda Tupperware”.
Program CSR "Rumah Wirausaha Muda Tupperware"
Program yang sudah dimulai sejak Agustus 2013 lalu di daerah Depok itu, mengusung filosofi dan spirit Tupperware, yakni caring dan sharing untuk menularkan nilai-nilai kebersamaan dan solidaritas pada sesama.
Bekerja sama dengan salah satu tokoh Tupperware SheCan!, Yuliati Umrah—pendiri Yayasan Arek Lintang di Surabaya yang memperhatikan nasib dan masa depan para remaja marjinal—program tersebut diharapkan dapat menjadi wadah komunitas remaja marjinal yang tinggal di belakang terminal Depok.
Mellaui program tersebut, mereka memiliki kesempatan mendapatkan ilmu keterampilan dengan mengikuti kelas salon, spa, butik, aksesoris, serta seni pertunjukan. “Dengan mengikuti kegiatan tersebut, diharapkan para remaja memiliki modal keterampilan dalam berwirausaha dan kemandirian setelah mereka lulus dari program Rumah Wirausaha Muda Tupperware,” ungkap Senior Marketing Manager Tupperware Indonesia Nurlaila Hidayaty.
Pada angkatan pertama (periode Juli 2013 – Februari 2014) dan angkatan kedua (periode Maret 2014 – November 2014), Rumah Wirausaha Muda Tupperware telah meluluskan 167 siswa yang mengikuti kelas-kelas secara intensif setiap harinya selama enam bulan serta kegiatan magang selama 3 bulan.
Paling anyar, akhir November ini, Tupperware kembali menghelat Gelar Karya ke-3 yang diisi dengan lomba fashion show untuk usia anak sampai dengan dewasa, workshop singkat cara membuat aksesoris dan kelas kecantikan, serta hiburan-hiburan dari seni pertunjukan yang diberikan oleh para siswa Rumah Wirausaha Muda Tupperware.
“kami berharap di tahun-tahun berikutnya para peserta program Rumah Wirausaha Muda tidak hanya datang dari daerah Depok, tetapi dari seluruh area Jawa Barat untuk meningkatkan taraf hidup para remaja marjinal,” tutupnya.