Industri digital marketing atau mobile marketing dalam dua atau tiga tahun terakhir memang sudah sangat membesar. Bahkan, tahun depan industrinya diprediksi akan makin bergairah di tahun 2015. Di tengah industri mobile marketing yang makin seksi plus konsumen mobile marketing yang sudah memasuki tahapan mature, sayangnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkecimpung di bisnis mobile marketing masih belum mature, alias masih belum siap.
Nanda Evens, COO XM Grafity
Dinilai Nanda Evens, COO XM Gravity, "Masih sangat sedikit SDM yang belum menguasai betul tentang mobile marketing atau digital marketing secara seutuhnya. Hal ini diakibatkan belum adanya institusi pendidikan yang secara fokus mengajarkan mahasiswanya tentang digital marketing."
Akibatnya, kata Nanda, SDM yang memang berkompeten di digital marketing jadi rebutan. Mereka yang jumlahnya sangat sedikit itu pun pasang harga yang sangat tinggi. Efeknya, turn over di industri mobile marketing sangat tinggi. Salah satu agensi multinasional yang menawarkan layanan digital marketing mengalami turn over hingga 60 persen.
Mirisnya, langkanya SDM yang benar-benar expert di digital marketing, berdampak pada munculnya SDM "karbitan". Mereka adalah orang yang belum paham secara utuh tentang digital marketing serta belum memiliki jam terbang yang tinggi tentang digital marketing, namun sudah berani pasang tarif yang sangat tinggi. Ujungnya, banyak terjadi trial and error dalam dunia digital marketing.
Kondisi seperti itu akan sangat berbahaya di tahun depan, era di mana Masyarakat Ekonomi ASEAN akan dimulai. Mengapa? Dijawab Nanda, "SDM Indonesia akan kalah dengan SDM dari negeri tetangga. SDM Filipina misalnya, mau dibayar dengan harga yang kurang lebih sana dengan SDM lokal, tetapi etos kerja SDM Filipina bisa dua kali lipat."
Disarankan Nanda, sudah saatnya seluruh pihak, baik perusahaan, sekolah, maupun media bersama-sama mendidik sekaligus mencetak SDM yang mumpuni di industri digital marketing. Pendek kata, SDM adalah salah satu kunci utama keberhasilan industri digital marketing di Indonesia.
