Indonesia masih tercatat sebagai negara dengan penderita katarak tertinggi di Asia Tenggara. Merujuk data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, saat ini, jumlah penderita katarak di Indonesia mencapai 2,4 juta orang. Bahkan, jumlah penderitanya selalu bertambah 1% setiap tahunnya. Sementara itu, jumlah operasi katarak per tahunnya mencapai 80 ribu jiwa.
Fakta itu sejalan dengan data yang dimiliki KMN EyeCare, klinik mata yang didirikan oleh Dr. Sjakon G. Tahija, SpM. pada tahun 2004 lalu. Dikatakan Head of Business Development Division KMN EyeCare Sandro H. Simanjuntak, “KMN EyeCare melayani lebih dari 125.000 pasien rawat jalan setiap tahunnya dan lebih dari 10.000 operasi mata setiap tahunnya, di mana 90%-nya adalah segmen usia di atas 40 tahun.”
Tingginya potensi katarak di Tanah Air, sayangnya tidak dibarengi dengan kesadaran masyarakat akan bahaya katarak yang dapat berujung pada kebutaan. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, katarak masih sebagai penyebab tertinggi kebutaan di Indonesia.
Hal itu mendorong KMN EyeCare untuk melakukan kampanye edukasi katarak melalui seminar yang digelar hari ini (28/11), di Jakarta. Dihadiri oleh berbagai media nasional, seminar kali ini mengusung tema “Katarak Bisa Mengancam Anak, Bagaimana Mengatasi Katarak dan Mencegahnya”.
Pada kesempatan itu, tiga pembicara dihadirkan. Mereka adalah dokter spesialis mata KMN EyeCare Dr. Rien Widyasari, SpM, General Manager KMN EyeCare Lebak Bulus Dr. Yuni Astuti, MARS, dan Head of Business Development Division KMN EyeCare Sandro H. Simanjuntak.
Dituturkan Dr. Rien, “Katarak menjadi penyebab utama kebutaan di Indonesia. Dan, katarak tidak hanya terjadi pada orangtua, tetapi juga dapat dialami oleh anak-anak. Katarak adalah kekeruhan yang terjadi pada lensa mata manusia yang diakibatkan proses degenerasi (aging process).”
Penyebab lain dari katarak, menurut Dr. Rien, bisa karena trauma mata, efek samping obat oral maupun tetes, minus tinggi, kongenital, diabetes melitus, dan sebagainya. “Oleh karena itu, jika tingkat kataraknya sudah memasuki grade yang tinggi, solusinya adalah operasi,” paparnya di hadapan media.
Solusi dari KMN EyeCare
Sebagai jaringan rumah sakit mata terbesar di Indonesia, ditambahkan Dr. Yuni, KMN EyeCare senantiasa berkomitmen memberikan solusi kepada penderita katarak di Indonesia. “Visi kami adalah menjadi panutan pelayanan kesehatan berstandard internasional. Misi kami adalah senantiasa berupaya untuk memberikan pengobatan dan pelayanan pasien dengan kualitas terbaik oleh para profesional yang cakap di bidangnya dengan etika yang tinggi,” paparnya.
Oleh karena itu, KMN EyeCare didukung oleh dokter-dokter yang mempunyai keahlian di bidangnya. “Hampir semua dokter yang bergabung KMN EyeCare telah menjalani fellowship operasi dengan teknik Fakoemulsifikasi, baik di dalam maupun di luar negeri. Kami juga secara berkala memberikan hight tech training program di luar negeri untuk meng-up-grade mereka,” urai Dr. Yuni.
Page: 1 2
MIX.co.id - Sepanjang 2024, Smartfren telah menggelar rangkaian program corporate social responsibility (CSR) melalui lima…
Isu keberlanjutan kini menjadi fokus global, mendorong perusahaan dan masyarakat untuk menemukan cara yang dapat…
MIX.co.id - Pada kehidupan modern saat ini, berbagai aktivitas manusia sering memberikan dampak buruk terhadap…
Director & Chief Technology Officer Indosat Desmond Cheung, President Director & CEO Indosat Vikram Sinha,…
MIX.co.id - Menyambut liburan akhir tahun, BNI melalui wondr by BNI berbagi tips untuk menikmati…
MIX.co.id - Memanfaatkan momentum Hari Disabilitas Internasional, PT PLN (Persero) berkolaborasi dengan Alunjiva Indonesia menggelar…