Pasar pakaian dalam pria rupanya masih sangat menjanjikan. Dengan jumlah penduduk pria dewasa Indonesia yang mencapai 50 juta orang, diperkirakan per orangnya membeli tiga buah pakaian dalam (termasuk celana dalam--red) dalam setahun.
Sebagai upaya mendekatkan diri ke konsumen dari segmen anak muda, Rider manfaatkan momentum Sumpah Pemuda 2013 dengan menggelar Program “Rider Permata Cup” lewat Kompetisi Barongsai, yang diikuti oleh 25 club.
Dengan demikian, nilai bisnisnya dalam setahun diprediksi sanggup menembus 150 juta pakaian dalam. Alhasil, tak hanya produk dalam negeri, produk-produk Cina serta merek-merek luar ternama pun turut membanjiri pasar pakaian dalam pria.
Menyikapi persaingan tersebut, Rider sebagai merek pakaian dalam lokal, memutuskan untuk melakukan inovasi dan giat mendekatkan diri ke konsumen Indonesia. Untuk inovasi misalnya, Rider mewajibkan tiap produknya bebas bakteri, melalui pembenaman zat anti bakteri yang diimpor khusus dari negara Swiss.
Paling anyar, untuk makin mendekatkan diri ke konsumen—salah satunya anak muda—Rider memanfaatkan momentum Sumpah Pemuda di tahun 2013 ini. Menggandeng Perhimpunan Masyarakat Indonesia (Permata), Rider menggelar Program “Rider Permata Cup” lewat Kompetisi Barongsai, yang diikuti oleh 25 klub.
Direktur Utama Rider Group Hanan Supangkat mengatakan, program tersebut merupakan apresiasi Rider atas semua bentuk prestasi dari setiap generasi muda—yang notabene merupakan salah satu market yang disasar Rider. Kegiatan itu juga menjadi bagian dari tanggung jawab sosial Rider dalam menumbuhkan jiwa patriotisme pemuda Indonesia.
“Di saat anak muda Indonesia banyak yang sudah luntur jiwa patriotismenya, kami ingin meningkatkan kembali jiwa patriotisme tersebut. Kami berharap event ini dapat dijadikan ajang menumbuhkan patriotisme dengan menunjukkan jiwa pemenang dan jiwa sportivitas,” ungkap Hanan.
