Keberadaan mobile marketing di Indonesia sudah tidak dapat dipandang sebelah mata. Pada saat ini, industri tersebut diperkirakan bernilai sekitar US$ 25 juta dan diproyeksi akan mengalami peningkatan sebesar 100 persen di tahun depan. Hal tersebut terungkap pada acara Mobile Marketing Association (MMA) Forum Indonesia yang dilaksanakan pada 14 November 2014 di Four Seasons Hotel, Jakarta.
Mobile Marketing Association (MMA) Forum Indonesia
Forum yang diselenggarakan oleh Mobile Marketing Association tersebut berhasil mendatangkan 450 orang pakar marketing. Rohit Dadwal, Managing Director MMA mengungkapkan, “Respon luar biasa yang kami terima pada MMA Forum Indonesia perdana ini. Hal ini merupakan bukti bahwa potensi mobile marketing di Indonesia sangat diminati.”
Pada forum tersebut, para pakar dihadirkan untuk membahas mengenai perkembangan mobile marketing di Indonesia, khususnya mengenai peningkatan investasi, insight, dan infrastruktur. Dick Van Motman, Chairman & CEO Dentsu Aegis Network, Asia Tenggara mengungkapkan bahwa para marketers harus menjadikan mobile sebagai “senjata” pemasaran. Melalui mobile, sejatinya pemasar dapat membuat keputusan-keputusan yang tough, namun tetap fleksibel. Upaya tersebut dapat memberikan dorongan terhadap industri serta memungkinkan Indonesia menunjukkan potensi sebenarnya.
Apabila marketers menghadapi tantangan, Ashutosh Srivastava, Chairman & CEO Asia Pasific & Global Growth Markets Mindshare menyarankan untuk “think big” . Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Herwinto Sutantyo selaku Head of M-Advertising PT XL Axiata Tbk menyoroti pentingnya kerja sama serta strategic partnership dengan para pemangku kepentingan agar mobile marketing benar-benar dapat sukses di Indonesia.
Pembicara lainnya di ajang MMA Forum Indonesia adalah Adeline Ausy Setiawan, Media Director Unilever Indonesia dan SEAA. Dalam kesempatan itu, ia menekankan bahwa saat ini brand membutuhkan mobile sebagai bagian dari strategi branding maupun marketing. Tentu saja, adopsi mobile harus mampu menciptakan hubungan jangka panjang dengan konsumen.
Sementara itu, Daniel Tumiwa, Vice President Digital Business PT Garuda Indonesia (Persero), TBK, berbicara tentang pentingnya mobile sebagai kebutuhan brand yang wajib dipenuhi. Di sana, ia berbagi kepada peserta tentang strategi mobile di industri airline.