Belanja online di Indonesia tahun 2015 akan semakin seksi. Jika tahun 2014 penetrasi market belanja online terhadap pengguna online di Indonesia hanya 24 persen, maka tahun 2015 ini penetrasi market belanja online naik lebih dari dua kali lipat, menjadi 57 persen. Tahun 2015 sendiri jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 150 juta pengguna.
2015 ini penetrasi market belanja online naik lebih dari dua kali lipat, menjadi 57 persen (foto: IST)
Demikian hasil riset yang dilakukan BMI Research terhadap 1.213 pengguna internet yang tersebar di 10 kota besar di Indonesia. Riset dilakukan pada segmen usia 18-24 tahun dengan metode phone survey.
Diungkapkan Yoanita Shinta Devi, BMI Research Head, perputaran uang di belanja online terhitung sangat menggiurkan. "Tahun 2014, nilai transaksi belanja online mencapai Rp 21 triliun, dengan nilai belanja rata-rata per orang per tahun mencapai Rp 825 ribu. Tahun 2015, nilai transaksi belanja online mencapai Rp 50 triliun," katanya.
Masih berdasarkan hasil riset tersebut, dijumpai fakta bahwa sumber informasi utama pembelanja online mengetahui online shop adalah televisi dan pemberitaan atau news (59 persen), teman dan keluarga (57 persen), website (56 persen), dan media sosial (33 persen).
Hasil survei BMI Research juga menyebutkan ada 10 brand online shop yang memiliki tingkat awareness paling tinggi di kalangan pembelanja online. Top 10 awareness of online shop sepanjang tahun 2014 secara berturut-turut adalah OLX, Lazada, Berniaga.com, Facebook, Zalora, Blackberry, Traveloka.com, Tokopedia, Elevenia, dan Instagram.
"Riset ini menarik, karena pembelanja online di Indonesia juga banyak bertransaksi belanja online lewat social media, terutama untuk para individu (per orangan) yang menjual barang dagangannya lewat social media, seperti Facebook, Blackberry, dan Instagram," tutupnya.
