Negara-negara Asia Tenggara Serius Menggarap Wisata Medis. Kapan Indonesia?

One time use only. Please clear the copyrights with the owner before republishing this image, Bumrungrad International in Bangkok

Industri pariwisata medis dunia kini berkembang pesat. Tak terkecuali Asia yang kini terus menempati tujuan teratas medical destinations. Industri medical destinations Asia terus menawarkan prosedur medis yang lebih baik dan lebih peduli daripada kebanyakan medical destinations lainnya. Makin banyak rumah sakit di Asia yang mengukir reputasi yang luar biasa sehingga pariwisata medis ini kini berkembang menjadi pemintal uang yang utama.

Tidak seperti turis umum yang membutuhkan perhatian masalah medis, wisatawan medis adalah orang-orang yang memang dengan sengaja melintasi perbatasan internasional untuk tujuan eksklusif, yakni memperoleh pelayanan medis. Tren ini makin menguat karena meningkatnya biaya perawatan kesehatan di negara-negara maju, biaya pelatihan medis lintas negara dan makin luas dan mudahnya jangkauan transportasi udara.

Saat ini tercatat sekitar 50 negara di semua benua yang serius menggarap wisata ini dan beberapa negara Asia berhasil memimpin pasar. Peringkat pertama pariwisata medis tertinggi di Asia adalah India, Singapura dan Thailand. Ketiga negara, yang bila dikombinasikan menguasai hamper sekitar 90% dari pangsa pasar pariwisata medis di Asia pada tahun 2008. Kini industry wisata di negara-negara itu terus berinvestasi di bidang infrastruktur perawatan kesehatan mereka untuk memenuhi meningkatnya permintaan perawatan medis yang terakreditasi melalui fasilitas kelas satu.

thailand-medical-tourism-market-2-638
Karena itu, menjadi pertayaan memang kapan Indonesia bisa mengikuti jejak mereka. Bayangkan, saat ini pemerintah negara-negara seperti Singapura dan Thailand serius menggarap wisata ini. Pemerintahnya membentuk instansi khusus untuk membantu memasarkan keahlian mereka secara global. Pemerintah India misalnya telah menghapus banyak pembatasan visa dan memperkenalkan skema visa-on-arrival bagi wisatawan medis dari negara-negara tertentu. Fasilitas ini memungkinkan warga negara asing untuk tinggal di India selama 30 hari untuk alasan medis dan bahkan bisa mendapatkan visa hingga 1 tahun tergantung pada kebutuhan pengobatan. Agen khusus perjalanan medis juga bermunculan di seluruh dunia, dan rumah sakit Asia atas secara rutin memiliki meja khusus "internasional" dan layanan untuk membantu pasien luar negeri mulai dari janji dokter hingga akomodasi.

Dalam laporannya yang berjudul "Asia Medical Tourism Market and Forecast to 2020" iGATE
RESEARCH, pasar pariwisata medis Asia diperkirakan tumbuh dua digit selama periode 2015 hingga 2020. Thailand memegang pangsa pasar tertinggi di pasar pariwisata medis Asia, diikuti oleh India dan Singapura. Korea Selatan berdiri di posisi keempat pada tahun 2014 dan kemungkinan akan lebih dari dua kali lipat pangsa pasar pada tahun 2020, sementara Malaysia berada di posisi terakhir dengan pangsa XX% r pada tahun 2014.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)