Penurunan sektor pertambangan berakibat pada penurunan penjualan kendaraan niaga di sektor tersebut. Sebagai pemimpin pasar kendaraan niaga, Mitsubishi tak patah arang. Selama 44 tahun memimpin pasar Niaga, Mitsubishi mencoba mencari ceruk pasar yang baru. Sektor bisnis lain yang bergerak di medan yang cukup berat seperti perkebunan dan infrastruktur pun menjadi target incaran Mitsubishi berikutnya.
“Pasar kendaraan niaga dan sektor pertambangan memang mengalami penurunan sejak tahun 2013. Namun, masih banyak permintaan di sektor lain yang juga harus kami penuhi. Untuk itu, kami yakin Mitsubishi Colt Diesel tetap dapat memimpin pasar,” jelas Executive Marketing Director, Rizwan Alamsjah, dalam rilis yang MIX terima hari ini (19/11).
Dengan pertumbuhan ekonomi, pengembangan pembangunan jalan, infrastruktur, gedung, serta perumahan yang terus meningkat, PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB)--authorized distributor kendaraan Mitsubishi di Indonesia dari Mitsubishi Motors Corporation dan Mitsubishi Fuso Truck & Bus Corporation—memutuskan untuk menghadirkan kembali salah satu varian anyar dari produk andalan “Si Kepala Kuning”, Mitsubishi Colt Diesel FE Super HD-X.
Produk baru tersebut merupakan kendaraan angkutan enam ban yang ditujukan untuk area konstruksi, perkebunan, pertambangan, dan angkutan berat lainnya. “Varian ini mengedepankan ketangguhan penggunaan di medan berat, karena dilengkapi dengan mesin, chassis, dan sistem penggerak yang lebih kuat. Dengan Super Power yang dimiliki Mitsubishi Colt Diesel Super HD-X, varian ini ditawarkan dengan harga off the road mulai dari Rp 256,2 juta,” terang Rizwan.
Sejak kali pertama dilempar ke pasar Indonesia, pada awal era tahun 70-an, hingga kini populasi kendaraan Mitsubishi Colt Diesel telah mencapai 928.727 unit di seluruh Indonesia. Dengan angka tersebut, menjadikan Colt Diesel sebagai penyumbang terbesar terhadap total penjualan kendaraan niaga Mitsubishi di Indonesia. Sementara itu, total populasi kendaraan niaga Mitsubishi Fuso, yang terdiri dari jenis Colt Diesel dan Fuso, menjadi 1.061.455 unit hingga saat ini.