Menjadikan mobile marketing sebagai kanal komunikasi brand memang tidak mudah. Ada banyak tantangan yang harus dihadapi marketers. Antara lain, keterbatasan ukuran layar, keterbatasan dalam merebut perhatian para pengguna mobile, hingga market yang telah terfragmentasi. Momchil Kyurkchiev, CEO sekaligus Co-founder Leanplum, menganjurkan agar marketers harus mampu memperlakukan mobile marketing layaknya sebuah kencan online.
Jadikan mobile marketing seperti sebuah kencan online
“Anggaplah pengguna mobile sebagai seseorang yang ingin Anda (mobile marketing—red) kencani. Dengan demikian, marketers perlu berusaha sekaligus mencari jalan bagaimana para pengguna mobile, yang notabene target market dari brand, mau berkencan dengan konten mobile marketing yang marketers tawarkan,” saran Momchil.
Agar kencan online dapat tercipta, ada sejumlah prinsip yang perlu diikuti oleh marketers. Berikut ini adalah prinsip-prinsip yang harus dijalankan marketers dalam memperlakukan mobile marketing.
1. Jangan Kirim Pesan Pribadi yang Menakutkan
Seperti sebuah kencan online, maka ada sejumlah taktik untuk mengubah para pengguna mobile untuk jatuh cinta pada mobile marketing milik brand Anda. Salah satunya, mengirim pesan pribadi yang mampu melibatkan emosional para pengguna mobile. Namun, perlu diingat, tingkat intensitas dalam menyampaikan pesan pribadi tidak boleh terlalu banyak. Sebab, hal itu justru akan membuat takut pengguna mobile yang akan diajak “kencan”. Oleh karena itu, perlu bagi marketers untuk melakukan pengujian untuk menentukan seberapa intens Anda harus mengirim pesan pribadi kepada calon pengguna mobile—yang bakal menjadi teman kencan mobile marketing brand Anda. Ingat, Anda tidak boleh menakut-nakuti pengguna mobile yang akan menjadi teman kencan Anda.
2. Jangan Terus Menelepon
Sama seperti kencan, jangan sering menghubungi atau menelepon pengguna mobile, terutama jika telepon atau pesan pribadi tidak memperoleh balasan. Lantas, seberapa sering marketers harus menelepon pengguna mobile, yang menjadi calon teman kencan ? Jawabannya tergantung pada kasus masing-masing brand. Contohnya, sebuah aplikasi berita dapat dengan mudah mengirim sepuluh push notifikasi sehari, sedangkan aplikasi belanja dapat melebihi itu. Bahkan, termasuk mengirimkan satu kupon per harinya.
3. Pertimbangkan Waktu Kencan yang Tepat
Waktu kencan menjadi salah satu faktor yang menentukan keberhasilan sebuah kencan online. Sejatinya, waktu yang tepat akan mempengaruhi cara penggunan mobile dalam menafsirkan atau menanggapi pesan pribadi dari brand Anda. Jika Anda mengganggu calon teman kencan atau konsumen (pengguna mobile) selama jam tidur mereka misalnya, maka itu menunjukkan bahwa Anda tidak memahami atau tidak menghargai jadwal mereka. Marketers dapat menggunakan tools guna memprediksi waktu yang tepat untuk mengiriman pesan pribadi lewat mobile marketing.
4. Gantilah Profile dengan Gambar yang Menarik
Anda tidak akan pernah tahu sesuatu yang efektif sampai Anda mencoba sesuatu yang baru. Layaknya sebuah profil kencan online, Anda dapat bermain dengan gambar atau profile picture, yang mampu membuat calon teman kencan Anda tertarik. Nah, pada aplikasi mobile, marketers dapat mengoptimalkan interface mobile marketing brand Anda dengan konten-konten yang unik sekaligus beda. Termasuk, menggunakan warna dan font yang menarik, yang mampu membuat para pengguna mobile atau calon teman kencan online Anda tertarik untuk mengunjunginya.
5. Jangan Hanya Kencan Satu Malam
Kencan pertama merupakan pintu awal untuk pertemuan-pertemuan berikutnya. Sayangnya, menurut data Leanplum, rata-rata tiga dari sepuluh pengguna mobile akan cenderung menggunakan aplikasi Anda hanya sekali. Untuk itu, jangan biarkan kencan pertama menjadi kencan yang terakhir, alias hanya kencan satu malam. Oleh karena itu, jadikan kencan pertama sebagai medium untuk membuat pelanggan Anda menjadi loyal terhadap brand Anda. Termasuk, menemukan prospek pelanggan baru, lewat rekomendasi dari pelanggan yang pernah berkencan dengan brand Anda.
