Dalam survey yang dirilis Citibank Indonesia bertajuk Citi Financial Question (FinQ) 2013, menunjukkan adanya pergerakan dalam tren pengelolaan kekayaan (wealth management) masyarakat di Indonesia, termasuk soal investasi.
Ivan Jaya, Retail Bank Segment Marketing Head, Citibank Indonesia saat memaparkan survei Citi Financial Question (FinQ) 2013.
Disebutkan Ivan Jaya, Retail Bank Segment Marketing Head Citibank Indonesia, jika di tahun 2011 dana tunai (termasuk tabungan dan deposito) merupakan pilihan investasi paling populer di Indonesia, namun hasil survei terbaru (2013) menunujukan bahwa properti telah mengambil alih posisi sebagai bentuk investasi paling populer di Indonesia. Diikuti oleh dana tunai dan asuransi.
“Properti adalah salah satu instrumen investasi paling menjanjikan yang nilainya terus naik dan tetap diminati oleh masyarakat. Bahkan tidak hanya dari dalam negeri, investor asing pun percaya bahwa iklim investasi di sektor properti sangat potensial,” imbuh Ivan.
Dalam survei yang mengukur tingkat kesejahteraan keuangan dan latar belakang aktivitas keuangan masyarakat di 11 negara Asia Pasifik, termasuk Indonesia, terhadap 500 responden menunjukkan skor FinQ di Indonesia meningkat 3 poin. Tahun 2012, survei Citi FinQ di Indonesia ada pada 57,7 poin sedangkan tahun ini 60,7 poin.
Kembali disebutkan Ivan, Skor FinQ Indonesia memang mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya. Namun data menunjukkan bahwa hanya 36 persen responden di Indonesia yang mematuhi anggaran bulanan yang dibuatnya. "Lebih rendah 39 persen dari yang dihasilkan oleh responden di Filipina," ungkapnya.
Secara keseluruhan, skor FinQ Indonesia (60,7 poin) telah mengalami peningkatan sebesar 8 poin sejak survei ini pertama kali dilakukan pada bulan Oktober 2007 (52,7 poin). Peningkatan pemahaman keuangan masyarakat tersebut tidak lepas dari suksesnya berbagai kegiatan pendidikan keuangan yang dilakukan oleh pemerintah dan juga oleh pihak swasta, termasuk oleh Citi indonesia.