Saatnya Manfaatkan Prinsip Kerja Product Management untuk Merancang Content Marketing

Sebagai cabang spesialisasi yang relatif baru, content marketing sedang mengalami proses pendewasaan. Proses tersebut sendiri tidak mudah. Menurut Maxim Baeten, content marketing saat ini mau tidak mau harus mencari hal-hal yang belum tergarap oleh marcomm maupun PR, membuktikan eksistensi serta pentingnya peran mereka ke hadapan manajemen, serta mengembangkan usaha untuk dapat menjadi sebuah bagian penting dalam organisasi. Meskipun sulit, namun para content marketers sebenarnya dapat mengikuti beberapa terobosan yang telah dilakukan oleh tim product management. Lalu pelajaran penting apa saja yang dapat diambil oleh para content marketers setelah berkaca dari cara kerja tim product management?

technical_product_manager__1441781760_44107Dalam artikelnya yang dilansir oleh situs www.business2community.com, Baeten mengungkapkan lima prinsip product management yang dapat dicontek oleh para content marketers. Pertama, pembentukan ide (ideation). Salah satu filosofi yang biasa diterapkan oleh tim product management ialah "if you build it, they will come". Pada sudut pandang content marketing, filosofi ini dapat dimaknai dengan pentingnya untuk memperoleh insight langsung dari para konsumen. Namun pastikan bahwa Anda hanya memberikan apa yang diinginkan oleh konsumen. Anda harus mampu melihat lebih dari itu, misalnya apa yang dilakukan oleh konsumen Anda, kemana mereka bergerak, dan hal-hal mungkin apa yang dapat diciptakan untuk mereka berdasarkan observasi langsung.

Kedua, melakukan uji coba. Ini adalah salah satu proses yang penting dan menjadi tugas rutin para tim product management. Melakukan uji coba dapat membantu Anda menempatkan produk dengan lebih baik. Selain itu, uji coba juga bermanfaat untuk memberi insight kepada para marketers kapan dan di mana kah produk marketing harus diluncurkan.

Ketiga, melakukan perbaikan. Beberapa saat setelah meluncurkan produk, tim product management selalu mengevaluasi apakah konsumen suka atau tidak terhadap produk yang diluncurkan. Hal ini juga dapat diterapkan di segmen content marketing. Tinjau kembali jenis materi apa yang banyak dilihat, di-share serta mampu memancing engagement tinggi di kalangan audiens. Perhatikan juga konten-konten seperti apa yang cenderung "sepi" respon. Setelah mendapat insight langsung setelah meninjau materi, lakukan perbaikan maupun penyesuaian yang dirasa perlu.

Tahapan selanjutnya ialah menjalankan lifecycle management. Bukan hal yang aneh lagi bagi tim product management untuk mengorbankan produk yang mereka desain dan rancang secara susah payah. Ketika respon di kalangan pasar tidak bagus, tim product management tidak pernah ragu untuk membuang atau berhenti memasarkan produk yang kurang disenangi tersebut. Prinsip ini juga dapat diterapkan di ranah content marketing. Jangan sia-siakan uang dan tenaga tim Anda untuk memaksa memasarkan produk yang gagal diterima dipasaran.

Terakhir, menerapkan big takeaway. Jangan ragu atau malu bertanya serta bertukar pikiran dengan tim product management. Bukan hal mustahil jika hasil diskusi Anda dengan mereka justru akan memberikan inspirasi dan ide-ide segar yang sebelumnya tidak pernah terpikir oleh Anda.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)