INDONESIA BRAND GUARDIANSHIP CHAMPION 2022
MIX.co.id - Berbeda dengan peserta lain, Katarsa mempresentasikan positioning-nya di hadapan juri Brand Communications & Brand Guardian Championship 2022 sebagai external brand guardian. Yup, sebagai agensi digital, portofolio Katarsa memang penuh dengan catatan pengawalan brand-brand berwibawa. Sebutlah deretan nama seperti Telkom, Telkomsel, Kemenkominfo, Hutama Karya, Pupuk Indonesia, BRI, Sinar Mas, Canon, Vivo, Realme dan lain-lain. Untuk brand-brand tersebut, Katarsa menyelenggarakan content strategy dan brand story yang kuat dengan prinsip customer dan audience centric.
Kemampuan Katarsa meyakinkan para pemilik brand tak lepas dari pengalaman panjang dalam menangani klien dari berbagai jenis industri. Melalui referensi mendalam yang telah diserap, mereka menawarkan klien perspektif brand yang lebih segar, dan kreativitas yang mungkin tidak bisa dilihat internal brand guardian karena terbiasa melihat dari dalam. Lebih dari itu, Katarsa juga menawarkan perencanakan berbasis data dan implementasi program digitalmarketing yang terintegrasi untuk meraih target pertumbuhan yang kuat, terstruktur dan berkelanjutan.
Adalah Dewi Irma Kusvianty sosok penting di balik sukses Katarsa. Co-founder dan CEO agensi ini memiliki latar belakang jurnalistik, lulusan Fikom Universitas Padjajaran. Kepiawaiannya memimpin tim yang terpercaya mengolah content strategy dan optimasi digital, terasah berkat pengalaman 14 tahun di berbagai platform media, sejak 2005 hingga 2019 saat mendirikan Katarsa. Mulai dari media cetak, media online, media elektronik, dan sempat juga menjadi konsultan independen sebelum ia memutuskan untuk mendirikan Katarsa bersama temannya.
Katarsa didirikan dengan passion content & digital marketing oleh para pendirinya, Dewi Irma dan Farah Dilla Syofiana. Untuk lebih meluaskan layanannya, pada Agustus 2022 mereka memutuskan untuk membentuk Kalandara Group sebagai parent company yang membawahi Katarsa (digital agency), Kandi Imaji (PR Agency) dan Kanaka (platform training yang berhubungan dengan PR dan digital marketing).
Dan tak membatasi hanya untuk brands yang sudah establish, Dewi mengatakan, organisasi yang dipimpinnya memiliki misi untuk mendukung strategi online UMKM-UMKM di tanah air, yang 70%-nya belum go digital. (bin)