MIX.co.id - Aplikasi PINTU turut merayakan festival crypto terbesar di Indonesia Coinfest Week, dengan menghadirkan BUIDLRS Web3 Sunset Gathering bagi para developer dan investor Web3.
Event BUIDLRS kali ini mengusung tema “Accelerating Web3 Mass Adoption in Southeast Asia (SEA)” yang berlokasi di Akua de Bilbao, Jimbaran, Bali. Kegiatan ini merupakan kolaborasi PINTU dengan Circle, Saison Capital, FiVerse, dan Risedle.
Dituturkan Jonathan Hartono, Head of Community PINTU, “Perhelatan BUIDLRS ini merupakan yang ketiga setelah sebelumnya dua kali kami adakan di Jakarta. BUILDRS kali ini dapat terselenggara berkat dukungan dari sponsor. Acara kali ini dihadiri lebih 200 peserta dari 20 negara berbeda dengan mengusung topik pembahasan seputar Web3 dan teknologi crypto. Para sponsor menilai Indonesia merupakan market yang menarik karena jumlah populasi yang besar dan ekonomi kuat."
Lebih jauh ia menjelaskan, dari sisi ekonomi, Indonesia tercatat sangat kuat dan dari sisi sumber daya manusia (SDM) juga berlimpah. Tentu saja faktor-faktor tersebut tidak bisa diabaikan bahwa Indonesia memiliki daya tarik tinggi. Selanjutnya, pada bull market crypto, para investor dan developer bisa berlomba untuk menyiapkan inovasi dan proyek-proyek terbaiknya untuk dihadirkan ke tengah-tengah masyarakat Indonesia.
"Untuk itu, kami dengan penuh semangat mengadakan BUIDLRS Web3 Sunset Gathering ini sebagai salah satu event Web3 terbesar yang menjadi tempat berkumpulnya developer, founder, investor, hingga pencinta crypto dan blockchain untuk bisa membangun networking, bertukar informasi, dan menjalin kerja sama strategis,” papar Jonathan.
Kali ini, imbuhnya, lembahasan BUIDLRS sangat beragam dengan pandangan yang insightful bagi industri crypto. Diskusi yang terbangun mulai dari market crypto secara umum, sinergitas artificial intelligence (AI) dengan teknologi blockchain, perkembangan decentralized finance (DeFi), dan perusahaan venture capital yang terus memantau potensi perkembangan industri Web3 khususnya di Asia.
Berdasarkan laporan dari Research and Market, pertumbuhan Web3 di Asia Tenggara diprediksi dapat tumbuh sebesar 50,2% compounded annual growth rate (CAGR) dalam periode 2022-2030. Adapun nilai pasar Web3 di Asia Tenggara ditaksir bisa menjadi US$6,4 miliar di tahun 2030.
“Meski secara industri masih dalam kondisi bear market, namun secara pertumbuhan tetap menunjukan performa positif. Bahkan, saat ini, para developer memiliki kepercayaan bahwa Indonesia akan semakin ramai institusi yang mulai tertarik mengadopsi crypto dan Web3 yang dapat menjadi katalis positif bagi perkembangan industri crypto, blockchain, Web3 yang semuanya tengah bersiap menyambut bull market selanjutnya,” pungkas Jonathan.