Tim KVB (Kennedy Voice Berliner)
Hampir sembilan tahun hadir di Indonesia, KVB (Kennedy Voice Berliner) telah menangani lebih dari 100 klien dari berbagai sektor industri (sector-agnostic). Istimewanya, KVB juga mampu menjalin hubungan bisnis dalam kurun waktu panjang. Tak heran, jikahubungan KVB dengan client retainer-nya rata-rata mencapai lebih dari empat tahun. Bahkan, beberapa klien telah bekerja sama dengan KVB sejak tahun 2012.
Memposisikan sebagai content company, KVB tidak hanya mampu merancang dan mengeksekusi program komunikasi atau Public Relations (PR) untuk klien segmen korporasi. KVB juga sukses menghadirkan sejumlah streams. Antara lain, mendorong tumbuhnya startups dari beragam sektor melalui “Voice of Startups”.
Dikatakan oleh Dian Noeh, Founder & CEO KVB, “Kami di KVB bersyukur mendapat kepercayaan dari lebih dari 100 klien mutinasional dan lokal dari beragam sektor, tech dan non-tech, serta blue chip companies dan startups, karena kami mengedepankan sejumlah value dan prinsip. Ini semua karena kami ingin berkontribusi bagi pertumbuhan manusia dengan menciptakan (create) dan menyampaikan konten melalui multi-platform, untuk mendorong inklusi dan pertumbuhan yang berkelanjutan atau sustainability.”
Lantas, apa saja value dan prinsip yang dimiliki KVB? Dijawab Dian, KVB memiliki lima value dan lima prinsip dalam menjalankan bisnis. Lima value itu adalah purpose-driven, democratize learning, support game-change, process oriented atau not just result that matters, dan innovation for sustainability and humanities.
Adapun lima prinsip yang dimiliki KVB adalah menjalankan binis dengansaling menghormati, jujur, dan rendah hati. Prinsip kedua, berkomitmen untuk membangun hubungan jangka panjang. Prinsip ketiga, menjunjung tinggi komitmen lisandan kewajiban hukum.Prinsip keempat, membangun personil tim yang bertanggung jawab dan bisa berkolaborasi. Prinsip kelima, berusaha untuk menumbuhkan pemimpin dengan mendorong potensi individu.
“Nilai dan prinsip ini juga diperkuat dengan USP (Unique Selling Propostion) yang kami miliki, yakni one stop shop pembuatan konten untuk meraih target audience, dimana konten tersebut di-delivered pada beragam platform. Oleh karena itu, listening dan reading time merupakan keahlian yang harus dimiliki oleh team KVB,” papar Dian.
Lebih jauh ia menjelaskan, sebagai content company yang berawal dari PR consultant, saat ini KVB memiliki enamlayanan atau streams. Pertama, PR Consulting dengan membantu klien dari beragam sektor, seperti finansial, keuangan Syariah, teknologi, travel, agriculture, retail juga Initial Public Offering (IPO).
Kedua, Voice of Startups,yang merupakan layanan dari KVB khusus untuk segmen startups. Layanan ini sesuai dengan visi dan komitmen KVB dalam mendorong inklusi. Ketiga, KVB Wonder, yang merupakan educational content dimana KVB memberikan online course tentang content dan komunikasi serta bekerja sama dengan edutech.
Keempat, KVB Hub, yang merupakan produk baru dari KVB di masa Covid-19. “KVB Hub merupakan stream untuk freelancers yang dikurasi oleh KVB, untuk mendorong inklusi melalui kewirausahaan dengan memberi kesempatan freelancing melalui jejaring KVB,” paparnya.
Kelima, KVB Content Store,yakni layanan KVB untuk menulis bagi klien dalam platform apa saja, selain Public Relations.Keenam, KVB Digital, dimana KVB mengoptimalisasi beragam platform dalam menyampaikan content dari klien.
Untuk jejaring internasional, KVB tergabung pada First Alliance yang memiliki network di beragam benua, termasuk Amerika, Amerika Selatan, Asia dan Eropa.
KVB juga ikut membantu mendorong inklusi dengan berbicara tentang pentingnya membangun brand untuk bisnis.Termasuk, cara membangun brand di komunitas startups dan acara-acara mahasiswa. Selain itu, KVB juga turut mendukung inovasi dan teknologi dengan menjadi strategic partner dan startups community patner dari Disrupto dan PR partner dari idbyte.