MIX.co.id - SEQARA Communications merupakan konsultan integrated communications dengan ruang lingkup layanan Public Relations, Digital/Social Media Marketing Communications, Event Management, dan Content Strategy. Agensi ini didirikan akhir tahun 2015 oleh duo praktisi PR yaitu Niken Widi Hapsari dan Tatang Hidayat, dan didukung penuh oleh Aditya Wardhana.
Dalam operasional sehari-hari, Niken berperan dalam hal-hal yang bersifat eksternal, seperti berkomunikasi dengan klien dan media, sementara Tatang fokus pada urusan internal kantor seperti human resources (HR) dan keuangan. Sementara Aditya, yang merupakan mantan jurnalis banyak berperan dalam strategi terkait konten publikasi.
Di bidang public relations, SEQARA Communications menawarkan jasa media relations, media monitoring, media conference, dan pengembangan rilis media serta distribusinya. Lebih dari sekadar story telling dan menyebarkan berita terbaru mengenai bisnis klien, tim SEQARA siap mendukung strategi manajemen reputasi klien dan menjadi mitra media dalam menyediakan konten terpercaya.
Di layanan konten dan publikasi, SEQARA Communications menawarkan dukungan bagi klien dalam menyampaikan pesan merek melalui konten yang efektif. Beberapa layanan yang mereka siap tawarkan antara lain strategi dan konten untuk laporan tahunan, profil perusahaan, profil video, kolateral, penerbitan internal, bulletin (newsletter), website, dan media sosial.
Sementara di bidang digital marketing, layanan SEQARA meliputi online advertising & monitoring, Search Engine Optimization (SEO), Social Media Management, Training, Digital Properties Development, dan Online Advocacy.
Layanan event management merupakan salah satu kekuatan SEQARA Communications. Dengan pengalaman lebih dari 4 tahun, tim SEQARA memiliki strategi pendekatan brand storytelling yang unik namun inovatif dalam membuat dan mengelola acara untuk membangun visibilitas merek klien.
“Di awal-awal berdiri, kami lebih banyak mendukung beberapa pameran kesehatan, otomotif, dan teknologi terbesar yang ada di Indonesia. Kini kami lebih fokus untuk membantu sisi komunikasi brand terutama produk-produk teknologi yang sejak awal menjadi klien kami,” papar Niken.
Industri teknologi memang sangat akrab dengan SEQARA. Namun begitu, Tatang tidak menafikan klien yang datang dari kategori industri lainnya. Faktanya, sekali pun klien mereka kebanyakan datang dari industri IT, mereka juga memiliki klien dari berbagai kategori industri seperti fast moving consumer goods (FMCG), health care, asuransi, dan keuangan. Mereka bahkan hingga sekarang masih membantu personal branding seorang tokoh bisnis, melalui exposure di media sosial. Selain itu, mereka juga mempunyai beberapa klien startup yang bergerak di bidang edutech, fintech, dan healthtech.
“Para personel SEQARA datang dari berbagai latar belakang pendidikan, tidak melulu lulusan sekolah PR. Itu yang membuat membuat konten kami mengenai knowledge industri klien bisa tersajikan lebih dalam,” tambah Niken.
Portofolio SEQARA juga diwarnai kehadiran klien yang bergerak di bisnis Business-to-Business (B2B). Menurut Niken, channel bisnis ini memiliki peluang besar untuk digarap karena belum banyak digarap pemain lain. “Memang banyak yang menganggap industri B2B tidak seksi dan berat, tapi justru di situlah kami melihat peluang,” ujarnya.
Menurut Niken, kunci sukses PR agency adalah relationship dengan klien, pendalaman industri, dan content strategy. “Kami beruntung tim diperkuat dengan beberapa eks jurnalis, termasuk wartawan IT yang paham dunia teknologi. Selain itu, kekuatan kami juga didukung teman-teman digital marketing yang sangat paham apa yang harus dilakukan. Intinya, kami tahu bagaimana menceritakan sesuatu yang rumit menjadi lebih dipahami, sehingga klien juga terbantu untuk mencapai tujuan bisnisnya,” pungkas Niken.
