12 LANGKAH STRATEGIS PROMOSI PRODUK BERBAHAN LOKAL

Untuk merek atau produk berbahan lokal tradisional seperti tempe, ada beberapa stratgi komunikasi yang tepat yang bisa dilakukan.

(1) Menemukan pasar yang tepat: Sebelum memulai promosi, perusahaan harus menentukan target pasar yang tepat untuk produk tempe berbahan lokal. Ini dapat dilakukan dengan mempertimbangkan siapa yang paling mungkin tertarik pada produk ini, seperti mereka yang mencari makanan sehat atau vegetarian.

(2) Meningkatkan Kesadaran. Karena tempe merupakan produk tradisional yang sudah dikenal di Indonesia, maka strategi komunikasi dapat dimulai dengan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga dan melestarikan produk tradisional ini.

(3) Menjelaskan Manfaat dan Keunggulan. Sebagai produk berbahan lokal, tempe memiliki banyak manfaat dan keunggulan, seperti kaya akan nutrisi, rendah lemak, dan ramah lingkungan. Oleh karena itu, perlu dijelaskan manfaat dan keunggulan ini dalam strategi komunikasi produk.

(4) Memperkuat Branding. Perusahaan harus memperkuat branding produknya dengan menciptakan kesan positif tentang tempe sebagai produk lokal. Hal ini dapat dilakukan dengan menyertakan logo atau label yang memperlihatkan produk tersebut berasal dari Indonesia dan berbahan baku lokal.

(5) Mempromosikan Kebudayaan Lokal. Tempe tidak hanya merupakan produk makanan, tetapi juga merupakan bagian dari kebudayaan lokal. Oleh karena itu, perlu mempromosikan kebudayaan lokal yang terkait dengan tempe dalam strategi komunikasi produk.

(6) Menawarkan Variasi Produk. Untuk memperluas pangsa pasar, perusahaan dapat menawarkan variasi produk tempe, seperti tempe goreng, tempe mendoan, atau tempe burger. Ini dapat menarik konsumen yang mencari alternatif makanan yang berbeda dari tempe biasa.

(7) Membuat Kemasan Produk yang Menarik. Kemasan yang menarik dan unik dapat menarik perhatian konsumen dan memberikan kesan yang baik tentang produk tempe. Kemasan juga dapat menjadi media untuk menginformasikan informasi penting tentang produk, seperti manfaat, cara penyimpanan, dan tanggal kadaluwarsa.

(8) Membuat Konten Edukatif. Konten edukatif tentang produk tempe dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat akan manfaat dan keunggulan produk tersebut. Konten edukatif dapat berupa artikel, video, atau infografis yang dibagikan di media sosial atau website perusahaan.

(9) Mengadakan Event atau Festival. Mengadakan event atau festival yang fokus pada produk tempe dapat membantu mempromosikan produk secara lebih luas. Event ini dapat berupa pameran produk, kuliner, atau kompetisi membuat hidangan dari tempe.

(10) Melakukan Kerjasama dengan Bisnis Lokal. Kerjasama dengan bisnis lokal, seperti restoran atau toko bahan makanan, dapat membantu memperkenalkan produk tempe kepada konsumen yang lebih luas. Dalam kerjasama ini, perusahaan dapat memberikan diskon khusus atau penawaran menarik untuk mengajak konsumen mencoba produk tempe lokal.

(11) Menggunakan Media Sosial. Dalam era digital, perusahaan dapat memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan produknya. Dengan membuat akun sosial media dan memposting konten yang menarik dan informatif tentang produk tempe, seperti resep masakan atau video tutorial membuat tempe, dapat menarik perhatian calon konsumen.

(12) Kerjasama Dengan Restoran. Perusahaan dapat menjalin kerjasama dengan restoran yang memasukkan produk tempe lokal sebagai menu mereka. Hal ini dapat memperluas pangsa pasar dan membantu promosi produk tempe lokal secara lebih luas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)