Red Havas, micro-network Merged Media Global, baru saja merilis hasil studi terbarunya, "Red Sky Predictions 2021”. Dalam laporan tersebut, diprediksi 10 tren fundamental yang akan membentuk komunikasi terintegrasi dan lanskap PR (Public Relations) pasca-pandemi. Prediksi tersebut mencakup ruang digital dan media sosial, kesehatan dan teknologi, serta tempat kerja dan perjalanan.
Diungkapkan James Wright, CEO Global Red Havas dan Ketua Global Havas PR Global Collective, “Covid-19 telah mengakselerasi munculnya banyak tren, yang telah kami perkirakan di edisi Red Sky Predictions sebelumnya. Tujuan dari dirilisnya prediksi tahun ini adalah agar dapat menjadi pedoman bagi para komunikator untuk membantu memahami berbagai tren yang muncul pasca pandemi.”
Berikut ini 10 tren yang akan membentuk komunikasi terintegrasi sekaligus lanskap PR pasca pendemi.
#1 Komunikasi Nirsentuh
Pasca pandemi, diprediksi bentuk kegiatan akan mengkombinasikan antara pengalaman fisik dan pengalaman virtual. Setelah vaksin diberikan kepada banyak orang, kita bisa jadi tetap memilih dan menjalankan kegiatan yang kita sukai pada masa lockdown, seperti lebih mudahnya mengadakan baby shower secara virtual atau tetap menjalankan work-from-home.
#2 Kembalinya Komunitas
Sebelum pandemi, media sosial telah berkembang menjadi sebuah tempat untuk mengkonsumsi konten yang seringkali tidak bermanfaat dan mendiskusikan perbedaan politik, bahkan menampilkan masyarakat yang terpolarisasi. Saat ini, terlepas dari kekhawatiran tentang implikasinya pada aspek kebebasan berbicara, media sosial telah kembali ke tujuan sesungguhnya, yakni hubungan antar manusia. Media sosial akan menikmati zaman keemasan baru dalam percakapan dan pembentukan komunitas.
#3 Datangnya Vaccinfluencer
“Keluar rumah dan jalankan vaksin” diprediksi akan menjadi jargon baru yang digaungkan para influencer. Kondisi ini persis di masa pemilihan, yaitu “Keluar dan pilih pemimpinmu” atau “Ayo, Nyoblos”. Sama seperti peran influencer sebagai sebuah kekuatan yang membantu masyarakat di awal pandemi--dengan mendorong masyarakat untuk tetap di rumah, mencuci tangan, dan berterima kasih kepada petugas layanan kesehatan--para “vaccinfluencer” diharapkan untuk terus menunjukkan perilaku memprioritaskan kesehatan, menyebarkan informasi kesehatan kepada publik, dan mendorong terwujudnya vaksinasi massal.
#4 Format Baru, Pendek, Panjang
Karena aturan "tradisional" pembuatan konten telah kehilangan relevansinya akibat kehadiran format baru yang mengacaukan aturan tersebut, maka para pelaku pemasaran di seluruh dunia akan beralih. Dari yang awalnya memprioritaskan panjang dan durasi konten, beralih ke mencari tujuan akhir dan pengalaman pengguna. Fokus mereka akan beralih menjadi bagaimana mereka dapat membingkai sebuah konten agar sesuai dengan channel dan format yang berbeda, tanpa harus mengikuti batasan dari setiap format tertentu.
“Kita harus menjelajahi bermacam format baru, seperti konten yang dapat dimainkan, konten yang dapat di-tap, konten yang dapat di-scroll, konten yang bersuara, dan konten yang dapat dibeli. Pada Desember tahun lalu, misalnya, Walmart melakukan uji coba live streaming belanja pada aplikasi TikTok,” paparnya.
#5 Faktor 5G
Sebagai sebuah lompatan besar yang melampaui 4G, 5G akan mengubah pengalaman digital yang dapat diciptakan oleh para pemasar di dunia virtual. Dengan menggabungkan realitas fisik dan virtual, teknologi seluler berkemampuan 5G akan memungkinkan para pemasar menciptakan pengalaman secara langsung, nyata, dan imersif dari sebuah konser, turnamen olahraga, dan banyak lagi.
#6 Bangkitnya Karyawan yang Diberdayakan
Karyawan yang kini telah menyadari kekuatan suara mereka — secara internal dan eksternal — akan menyeimbangkan kembali "kontrak kerja" mereka, di mana ekspektasi publik dan pengawasan perilaku perusahaan tidak pernah setinggi ini sebelumnya.
#7 Pentingnya Kekuatan Mental
Karena perilaku hidup sehat telah menjadi bagian dari percakapan mainstream dan di marketplace global, perusahaan akan mengambil lebih banyak tanggung jawab dalam membantu karyawan memelihara kesehatan mereka. Baik media dan pemegang saham akan mengawasi hal ini dengan cermat, karena tenaga kerja yang sehat adalah tenaga kerja yang efektif. “Carilah lebih banyak kegiatan yang disukai dan diawasi media, program preventif terkait inisiatif kesehatan dan kebugaran mental, kegiatan yang melibatkan karyawan, dan solusi teknologi personal,” ia menyarankan.
#8 Bepergian dengan Ringan, Bepergian dengan Benar
Para wisatawan akan lebih mementingkan liburan aman yang menyatukan keluarga mereka. Saat mengunjungi suatu tempat yang lebih jauh, mereka akan mencari kesempatan untuk memperbaiki, mengisi kembali, dan meregenerasi komunitas lokal serta lingkungan alam di tempat-tempat yang mereka kunjungi.
#9 Pengalaman Merek yang Sense-ational
Tahun 2021 akan menjadi tahun di mana pengalaman akan menjadi nyata — mewujudkan janji sebuah aktivasi yang merangkul semua hal terbaik dari dunia fisik dan digital yang menyentuh lebih banyak indra sekaligus. Sementara suara akan terus diandalkan, eksplorasi bau dan rasa akan menjadi lebih lazim, mengingat sentuhan adalah indra yang penggunaannya masih akan terbatas di masa datang.
#10 Generasi Genomik
Terobosan dalam bidang genomik akan memungkinkan miliaran orang hidup lebih lama dan lebih sehat. Di luar perusahaan farmasi dan perawatan kesehatan murni, studi genomik akan meluas ke bidang olahraga dan nutrisi, makanan dan minuman, perawatan kulit, pakaian aktif, dan lainnya. Investor yang memahami kekuatan genomik pada obat yang dipersonalisasi dan bermacam produk kesehatan dapat menghasilkan banyak keuntungan di tahun-tahun mendatang, karena para pemasar telah memahami bagaimana cara mengangkat suatu percakapan ke media dan merek.